Tri Puji Lestari Founder Merche (istimewa)
Beauty, kamu pasti tak asing dengan brand Merché yang terkenal dengan tas-nya yang simpel dan elegan. Tas Merché ini sendiri sering digunakan oleh mahasiswa hingga para pekerja wanita karena tampilannya yang elegan, tapi tetap memiliki ruang yang banyak untuk membawa seluruh barang-barang kamu.
Kali ini, Herstory pun akan merangkumkan perjalanan brand Merché yang ternyata dibangun oleh perempuan hebat lho Beauty, siapa lagi kalau bukan Tari Puji Lestari.
Kepada Herstory, Tari bercerita jika memang memiliki minat di dunia fashion dan bisnis, meski tak memiliki latar belakang di dunia bisnis.
Sebelum sukses dengan Merché, Tari rupanya pernah mencoba membangun bisnis di beberapa bidang, salah satunya brand Fansy. Namun hal itu ternyata gagal, meski begitu hal tersebut gak bikin Tari patah semangat.
Menyadari kesalahan di bisnis sebelumnya karena belum memiliki identitas brand yang kuat dan tak bisa mengikuti trend fashion yang serba cepat, Tari pun memperbaiki semua strategi bisnisnnya saat membangun Merché.
"Produk pertama saya di brand Fansy sebelum Merché berupa pakaian dan tas, namun sayangnya, brand ini gagal. Alasan kegagalannya adalah saya belum punya identitas brand yang kuat dan tidak bisa mengikuti tren fashion yang cepat berubah. Setelah gagal, saya berpikir untuk fokus pada produk tas dan memulai kembali dengan brand baru, Merché," tutur Tari dikutip Herstory.
Pepatah yang menyebutkan 'Usaha Tak akan Mengkhianati Hasil', nampaknya memang terjadi pada Tari. Bagaimana tidak, berawal dari membangun Merché dari uang hasil pinjaman ke bank, Tari berhasil membuat brand tas tersebut sebesar ini sekarang.
"Modal awalnya berasal dari pinjaman suami saya yang bekerja di perusahaan lain. Dengan modal sekitar 7 juta rupiah, saya mulai produksi tas dengan fokus pada kualitas dan desain yang lebih terencana," jelas Tari.
Meski saat ini penjualan Merché di E-commerce, terutama Shopee sangat tinggi, ternyata Tari memulai Merché dengan membuka booth di mall atau bazar fashion, lho.
"Saya terbiasa dengan transaksi langsung dan merasa lebih mudah untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan. Dengan modal terbatas, saya mulai sewa booth di DTC Ambassador, dan Alhamdulillah, produk tas Merche mendapat sambutan yang sangat baik," aku Tari.
Dari awal kehadiran Merché, konsumen sangat menyambut baik produk tas ini hingga akhirnya viral dan Tari sering kehabisan stok karena peminatnya yang membludak.
Di awal kehadirannya, Merché memiliki produk totebag dari bahan kulit yang memiliki banyak sekali warna, sampai 30 lho Beauty. Karena hal itu lah, produk Merché ini banyak diminati karena setiap perempuan yang membelinya pasti menemukan warna kesukaannya di Merché.
"Produk pertama yang saya jual adalah tote bag dari bahan kulit dengan pilihan warna yang sangat beragam hingga 30 warna," jelas Tari.
Perjalanan bisnis Merché semakin hari semakin berkembang hingga bisa membuka booth di berbagai tempat. Di tahun 2017 Merché masih belum menjual produknya di e-commerce, namun di tahun 2018, Tari akhirnya menjual produknya di Shopee.
Sempat ragu untuk menjual produknya di Shopee, Tari mengaku dibantu oleh tim Shopee.
"Pada 2018, Merche mulai melangkah ke platform e-commerce. Ceritanya, saat sedang berjualan di booth, seorang pelanggan yang bekerja di Shopee datang dan tertarik dengan produk kami. Dia menyarankan untuk membuka akun di Shopee dan menawarkan bantuan. Saya awalnya ragu, karena lebih terbiasa dengan penjualan offline. Tetapi, akhirnya saya mengikuti saran tersebut, dan Shopee menjadi salah satu platform yang sangat membantu perkembangan Merche," jelas Tari.
Di awal, Tari memang tak memanfaatkan fitur yang disediakan Shopee dalam mempromosikan produknya, namun setelah pandemi, Tari akhirnya memanfaatkannya hingga akhirnya penjualannya pun makin melonjak.
"Awalnya, saya hanya mengupload foto produk secara organik, tanpa menggunakan iklan. Namun, setelah pandemi melanda, saya semakin fokus pada penjualan online dan mulai memanfaatkan fitur iklan di Shopee. Hasilnya, penjualan Merche di Shopee melonjak pesat. Kami bahkan sempat berkolaborasi dengan beberapa selebriti dan influencer untuk meningkatkan brand awareness," jelas Tari.
Tari mengaku sangat terbantu dengan fitur pemasaran yang disediakan oleh Shopee, termasuk iklan hingga campaign yang menggaet selebriti. Sebut saja di momen Ramadan, Merché memutuskan untuk meluncurkan koleksi tas dan baju ekslusif di Shopee.
"Di Shopee, Merche memanfaatkan berbagai fitur pemasaran, termasuk iklan dan kampanye spesial seperti kolaborasi dengan selebriti. Salah satu momen terbesar adalah saat Ramadan, di mana kami meluncurkan koleksi tas dan baju eksklusif yang dapat membantu pelanggan tampil cantik saat Lebaran," tutur Tari.
"Selain itu, kami juga mulai memperkenalkan berbagai jenis tas, seperti tote bag dan backpack yang cocok untuk kerja. Kami fokus pada kualitas bahan yang tahan lama, seperti nylon dan leather berkualitas tinggi yang kami kembangkan sendiri di pabrik. Ini membuat tas Merche lebih awet dan tidak mudah rusak," tambahnya lagi.
Berkembang pesat dengan begitu banyak produk, rupanya Merche memberdayakan banyak pengrajikan lokal agar bisa memproduksi tas dalam jumlah yang besar. Apalagi hingga saat ini permintaan produk Merche makin meningkat, lho Beauty.
"Saat ini, Merche telah berkembang pesat dengan berbagai produk, dan kami memproduksi tas dalam jumlah besar. Meskipun awalnya produksi dilakukan sendiri, kini kami bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kami berfokus pada kapasitas produksi yang fleksibel, dengan pengrajin internal yang dapat memproduksi 10.000 tas per bulan, dan pengrajin eksternal yang membantu dengan produksi lebih besar. Kami juga berkomitmen untuk memberdayakan sekitar 500 pengrajin, mayoritas ibu-ibu dan bapak-bapak, di berbagai daerah, termasuk Tangerang, Bogor, dan sekitarnya." ujar Tari.
Setelah memiliki banyak konsumen masyarakat Indonesia, Tari berharap produknya bisa diterima semakin luas, termasuk di luar negeri. Selama ini, rupanya Merche telah memanfaatkan Program Ekspor Shopee.
Di sisi lain, Tari pun akan mengembangkan produknya agar bisa memenuhi semua lifestyle, bukan hanya tas untuk bekerja saja.
"Ke depan, kami berencana untuk memperluas pasar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke luar negeri. Kami ingin terus berkembang dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk yang sesuai dengan momen-momen tertentu, seperti tas untuk olahraga, tas untuk kerja, hingga tas untuk acara spesial seperti Lebaran," ujar Tari.
"Kami juga berencana untuk mengembangkan produk fashion lainnya, seperti pakaian yang sesuai dengan tas yang kami jual. Ini adalah cara kami memberikan value lebih bagi pelanggan, karena kami ingin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka," tambahnya lagi.
Beauty, melihat cerita di atas, kamu pasti menyadari jika perjalanan Merche telah melalui banyak tantangan, mulai dari penjualan offline di booth, hingga akhirnya beralih ke e-commerce seperti Shopee dan Merche pun semakin tumbuh dengan pesat. Rupanya hal itu tak lepas dari inovasi, kualitas, hingga strategi pemasaran yang dilakukan oleh Merche.
"Kami terus berinovasi, baik dari segi produk maupun strategi pemasaran, dan berfokus pada kualitas dan kepuasan pelanggan. Kami berharap Merche dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak orang,"
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.