Peringati Hari Kartini 2025, BD Indonesia dan RSK Dharmais Dorong Kesehatan Perempuan Lewat Pemeriksaan HPV DNA Mandiri (istimewa)
Kanker serviks atau kanker leher rahim menjadi salah satu penyakit yang menyerang wanita bahkan menjadi ancaman. Pasalnya, munculnya jenis kanker tersebut bukan dari gaya hidup yang bisa kita pertimbangkan dan kendalikan tapi dari virus.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada perempuan di Indonesia, dengan 36.633 kasus baru tercatat pada 2021.
Sebanyak 95 persen kasus kanker serviks terkait dengan infeksi HPV, namun angka skrining masih rendah akibat rasa tidak nyaman, kurangnya kesadaran, dan keterbatasan akses.
Kini, Becton, Dickinson and Company (BD) sebagai perusahaan teknologi medis global terkemuka mengumumkan langkah inovatifnya yang berkolaborasi dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais, institusi yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperkenalkan pendekatan pengambilan sampel human papillomavirus (HPV)-DNA secara mandiri untuk memperluas akses perempuan terhadap skrining yang dapat mencegah kanker serviks lho Beauty!
Berdasarkan data yang diungkap oleh BD, 92 persen wanita sadar bahwa dengan skrining rutin bisa membantu cegah kanker serviks. Di sisi lain, 70 persen wanita menunda kunjungannya ke dokter karena takut dan merasa tak nyaman saat prosedur dilakukan.
Itulah mengapa, dengan adanya inisiatif ini bukan hanya menjadi langkah besar untuk mencakup wanita dari banyak kalangan tapi juga merupakan penguatan komitmennya untuk bisa meningkatkan akses layanan kesehatan, khususnya bagi perempuan di Indonesia.
Untuk memperluas jangkauan dan sebagai upaya eliminasi kanker serviks pada 2030, diketahui BD Indonesia dan RSK Dharmais menargetkan skrining terhadap 8.000 perempuan di seluruh Indonesia.
“Melalui peningkatan akses terhadap skrining inovatif dan edukasi tentang pengambilan sampel mandiri untuk uji skrining HPV-DNA, kami berharap lebih banyak perempuan dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatannya. Kolaborasi dan inovasi menjadi kunci menuju masa depan bebas kanker serviks bagi perempuan Indonesia,” ujar Hari Nurcahyo, Country Business Leader BD Indonesia pada Selasa (22/4/2025).
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, MARS mengatakan bahwa masih banyak wanita yang kurang sadar akan risiko yang bisa ditimbulkan dari infeksi HPV dan peran penting untuk deteksi dini demi bisa mencegah kanker serviks. Maka dari itu, pengambilan sampel secara mandiri ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
"Dengan mengintegrasikan metode pengambilan sampel mandiri untuk uji skrining HPV DNA, kami bisa menjangkau lebih banyak perempuan dan memastikan penanganan yang cepat dan tepat. Inisiatif ini memperkuat langkah kita dalam menurunkan beban kanker serviks di Indonesia dan mendorong perempuan untuk lebih peduli terhadap kesehatannya," ujarnya.
Hal itu didukung oleh data survey dari BD yang menyoroti bahwa 81 persen wanita memang lebih nyaman dan fleksibel untuk mengambil sampelnya sendiri di rumah.
Kini, kegiatan pemeriksaan HPV DNA secara mandiri kini sudah mulai dilaksanakan di RPTRA Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat bersama dengan Dinas Kesehatan Jakarta Barat yang dipimpin oleh Kasubdin Kesehatan Jakarta Barat dr. Erizon Safari Mkk.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.