Secangkir kopi. (Pixabay/Anja)
Beauty, buat banyak orang, kopi bukan cuma sekadar minuman. Ia adalah teman setia saat pagi masih mengantuk, atau saat deadline mengejar. Nggak heran kalau kopi jadi bagian penting dari gaya hidup. Tapi, apakah kopi benar-benar baik untuk kesehatan?
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, dokter yang aktif berbagi informasi di platform kesehatan Alodokter, kopi memang punya banyak manfaat. “Beragam studi menyebutkan bahwa konsumsi kopi berguna dalam memperbaiki mood, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, menambah stamina, menguatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan ideal, sekaligus juga menurunkan risiko munculnya beragam penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit hati, penyakit Parkinson, bahkan beberapa jenis kanker,” jelasnya.
Jadi, bisa dibilang, selama dikonsumsi dalam batas wajar, kopi bukan cuma bikin melek, tapi juga bisa jadi sahabat kesehatan. Meski begitu, Beauty harus tahu jika ggak semua orang cocok dengan kopi.
Kandungan kafein dalam kopi bisa memicu reaksi yang kurang nyaman, terutama bagi mereka yang sensitif. Beberapa efek samping yang mungkin muncul, mulai dari susah tidur, jantung berdebar, tremor, mual, muntah, rasa perih atau sesak di ulu hati, pusing, hingga perasaan gelisah.
"Sayangnya, kandungan kafein dalam kopi bisa menyebabkan beragam efek samping bagi orang yang sensitif," kata dr. Nadia.
Kalau kamu merasa sering mengalami hal-hal tadi setelah ngopi, mungkin tubuhmu termasuk yang sensitif terhadap kafein.
Sebagai solusi, kini tersedia kopi tanpa kafein atau yang dikenal dengan sebutan kopi decaf. Proses pengolahannya dilakukan sedemikian rupa agar kandungan kafeinnya sangat minim, kurang dari 3i kopi biasa. Menariknya, rasa dan aromanya tetap mirip dengan kopi asli, meski sedikit lebih ringan.
Tapi ingat, walaupun rendah kafein, bukan berarti decaf benar-benar bebas risiko. “Meski dalam jumlah sedikit, kopi decaf tetap mengandung kafein. Dan bagi orang yang sensitif, kadar kafein yang sedikit ini pun bisa saja memicu efek samping,” lanjut dr. Nadia. Jadi, tetap perlu hati-hati dan jangan dikonsumsi berlebihan, ya.
Jawabannya boleh, asal tahu batasnya dan dengarkan tubuhmu. Kalau kamu termasuk yang kuat minum kopi, nikmatilah secangkir di pagi hari atau saat butuh fokus tambahan. Tapi kalau kamu merasa ada gejala nggak enak setelah ngopi, mungkin sudah waktunya mengurangi atau beralih ke kopi decaf, dengan tetap memperhatikan porsinya.
Karena pada akhirnya, kunci hidup sehat itu bukan tentang menghindari semuanya, tapi tahu kapan harus cukup. Seperti kata pepatah, yang berlebihan itu nggak pernah baik, termasuk kopi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.