Menu

Veronica Tan Dorong Program 3 Juta Rumah Aman dan Layak untuk Perempuan

28 April 2025 23:42 WIB
Veronica Tan Dorong Program 3 Juta Rumah Aman dan Layak untuk Perempuan

Veronica Tan (Instagram/veronicatan_official)

HerStory, Jakarta —

Dalam upaya menanggulangi backlog perumahan yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah, rencana pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah menjadi angin segar. Namun, bagi Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), pembangunan rumah tak cukup hanya bicara soal angka. Ia menekankan pentingnya kualitas hidup yang lahir dari lingkungan tempat tinggal yang aman, sehat, dan ramah perempuan serta anak-anak.

“Kami mendukung program 3 juta rumah ini dan sesuai dengan tugas dan fungsi Kemen PPPA, maka kami mendorong program perumahan tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas lingkungan tempat tinggal. Keluarga harus merasakan manfaat dari pembangunan, misalnya melalui community center yang bisa dimanfaatkan bersama,” ujar Veronica Tan dari laman resmi Kemen PPPA.

Menurutnya, rumah ideal tidak hanya berdiri sebagai tempat berteduh, tetapi juga sebagai fondasi kehidupan sehat dan harmonis. Oleh karena itu, ia mendorong agar proyek besar ini dirancang secara holistik, termasuk penyediaan sanitasi layak dan ruang bersama yang bisa diakses oleh warga, terutama perempuan dan anak-anak.

Veronica juga memperkenalkan konsep Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang telah diinisiasi oleh Kemen PPPA. “Kemen PPPA telah menginisiasi Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai ruang aman bagi perempuan, anak dan keluarga untuk beraktivitas, berkreasi, bermain, berdiskusi, dan melaksanakan berbagai macam kegiatan. RBI yang hadir di lingkungan permukiman masyarakat merupakan contoh program bottom-up, yakni pembangunan yang dimulai dari akar rumput dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar," jelasnya.

RBI juga membuka ruang kolaborasi yang luas. “Selain inisiatif dari pemerintah pusat, RBI juga membuka ruang partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat, seperti psikolog, instruktur olahraga, akademisi dari universitas, hingga pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga desa. Dengan kolaborasi tersebut, manfaat ruang-ruang bersama ini akan lebih terasa di lingkungan perumahan rakyat,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor demi efektivitas pelaksanaan program ini. 

“Kolaborasi lintas sektor akan menjadi fondasi dalam mempersiapkan data yang akurat dan pelaksanaan program yang lebih efektif. Kami meminta masing-masing instansi untuk memberikan tanggapan berdasarkan kepentingannya masing-masing. Misalnya terkait ibu, anak dan keluarga, BKKBN dan Kemen PPPA bersinggungan dan memiliki data yang sama, sehingga bisa mendesain program bersama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” jelas Fahri. Ia juga menambahkan pentingnya memulai dari data yang tepat sebelum melangkah ke pengaturan teknis dan implementasi di lapangan.

Isu sanitasi juga menjadi sorotan penting dalam pembangunan hunian layak. Kepala BKKPN, Isyana Bagoes Oka, mengingatkan bahwa akses terhadap air bersih sangat krusial, terutama dalam seribu hari pertama kehidupan anak. Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sonny Harry Budiutomo Harmadi, yang menegaskan bahwa kelayakan sebuah rumah tak hanya dinilai dari struktur bangunan, tapi juga akses sanitasi dan air minum. 

“Sebuah rumah dianggap layak huni jika memenuhi sejumlah indikator, antara lain akses air minum, akses sanitasi, ketahanan struktur bangunan. Apabila salah satu indikator tidak terpenuhi maka dianggap sebagai hunian tidak layak,” ujarnya.

Dengan berbagai pihak yang mendorong pembangunan hunian tidak hanya sekadar "terbangun", tetapi juga menjadi tempat hidup yang bermartabat, program 3 juta rumah ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata bagi keluarga berpenghasilan rendah. Dan lebih dari itu, menjadi rumah yang benar-benar rumah—tempat tumbuh dan berkembang dengan aman, nyaman, dan sehat, terutama bagi perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Hapus Batasan, Veronica Tan Minta Masyarakat untuk Dukung Perempuan Indonesia Kejar Mimpi

Baca Juga: Veronica Tan, Wamen PPPA Tegaskan Perempuan Wajib Mandiri dan Pintar

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan