Beauty, kamu pasti tahu jika akhir-akhir ini pemberitan lagi lagi membahasa tentang pelecehan terhadap perempuan, hingga kekerasan terhadap anak.

Karena peristiwa tersebut seringkali terjadi, Anggota Komisi XIII DPR RI, Meity Rahmatia, menyuarakan keprihatinan mendalam, termasuk  terungkapnya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap pekerja perempuan dan anak di Oriental Circus Indonesia (OCI). Ia meminta pemerintah bertindak tegas dengan memperketat pengawasan terhadap perlindungan perempuan dan anak di dunia kerja.

Menurut Meity, apa yang dialami para korban di OCI bukan sekadar kekerasan biasa. Ia menyebut praktik yang terjadi di lingkungan sirkus itu sudah mendekati bentuk perbudakan modern. 

“Sungguh tragis, peristiwa di pusat wisata ibu kota Jakarta itu mengeksploitasi anak dan perempuan yang mendekati praktik perbudakan di masa lampau,” ucap Meiti dikutip dari pemberitaan di Antara.

Kasus ini terungkap setelah para korban melaporkan pengalaman mereka kepada Komnas HAM dan sejumlah lembaga perlindungan lainnya. Berdasarkan pengakuan korban, praktik kekerasan dan eksploitasi tersebut ternyata telah berlangsung sejak tahun 1970-an. Hal ini menggambarkan betapa lama dan terstrukturnya pola pelanggaran yang terjadi.

Meity menilai situasi ini sebagai darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan ia mendesak Komnas HAM serta Kementerian Hukum dan HAM untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk potensi adanya kasus-kasus serupa yang masih tersembunyi di berbagai sektor dunia kerja.

“Perketat pengawasan di segala bidang pekerjaan, di rumah sakit, industri, dan lain-lain,” pinta Meity.

Sebagai legislator, Meity juga menegaskan bahwa perlindungan perempuan dan anak harus diperkuat tidak hanya melalui regulasi, tapi juga melalui pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan dan eksploitasi.

Kasus OCI ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak untuk tidak menutup mata terhadap pelanggaran hak yang kerap terjadi dalam dunia kerja, khususnya terhadap kelompok rentan seperti perempuan dan anak.

Baca Juga: Komnas Perempuan Tanggapi Insiden Pemerkosaan oleh Dokter Residen: Ini Masa Sulit Bagi Korban