Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Dana Indonesia (Azka Elfriza)
Peran UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia kini sangat besar. Menariknya dijelaskan oleh Olavina Harahap selaku Director of Communications DANA Indonesia bahwa berdasarkan data dari DANA, UMKM yang dikelola oleh perempuan diketahui mencapai angka 65i total UMKM di seluruh dunia di Indonesia.
Sayangnya, keterbatasan literasi dan pemanfaatan teknologi digital masih menjadi tantangan besar dalam perjalanan mereka menuju usaha yang lebih maju dan berdaya saing.
"Tapi sayangnya mereka masih punya keterbatasan dalam hal mendapatkan akses pembiayaan dan juga bahkan kalau penyandang disabilitas cuma 22% yang memiliki akses ke layanan keuangan," ujar Ola kepada Warta Ekonomi.
Maka dari itu, untuk menjawab tantangan tersebut DANA Indonesia bersama Ant International kembali meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang merupakan sebuah inisiatif yang sudah memasuki tahun ketiganya.
Tahun ini, program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 mengusung tema "Memajukan Bisnis dengan Teknologi" yang tak cuma memberikan pelatihan tapi juga pendampingan untuk membekali para pelaku UMKM termasuk para penyandang disabilitas agar siap hadapi era digital.
Dalam acara SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025 juga ikut hadir Tres Yuliany Fransiska sebagai pemenang SisBerdaya 2024 Area 3.
Dari sisi perempuan, Tres berkisah bahwa hambatannya untuk berdaya adalah minimnya informasi yang bisa diakses dan membagi waktu beriringan dengan memenuhi peran sebagai istri.
"Sebagai ibu, sebagai istri, tantangan terbesarnya adalah membagi waktu. Karena semua harus berjalan juga sebagai usaha, jadi kita kan pengennya semua berjalan ya. Karena usaha sendiri yang saya lakukan itu memang juga untuk ngesupport keluarga, jadi itu tantangan yang saya alami," pungkasnya.
Namun meski dihadapi oleh semua tantangan itu, Tres tetap bisa berdaya dan menjadi juara program pengembangan usaha.
Ia bahkan ikut membagikan tips dan triknya untuk peserta yang ingin mengikuti program SisBerdaya dan DisBerdaya;
Awali dengan niat sungguh-sungguh untuk belajar, bukan semata mengejar kemenangan atau kelulusan. Ilmu yang didapat akan sangat bermanfaat untuk pengembangan usaha, terlepas dari hasil akhir program.
"Karena dengan niatnya memang belajar atau terlepas dari lolos atau tidak nantinya, itu manfaat sudah kita dapatkan untuk pengembangan usaha," tuturnya.
Karena pelatihan berlangsung selama 9 hari dalam sebulan dan menuntut fokus penuh, dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan agar peserta dapat mengikuti sesi, kuis, dan aktivitas tepat waktu.
Keberhasilan dalam pelatihan sangat bergantung pada konsistensi dan fokus. Manajemen waktu menjadi kunci—urusan rumah tangga dan produksi sebaiknya disiasati atau disiapkan sebelumnya agar tidak mengganggu proses belajar.
Sebelum pelatihan, siapkan pertanyaan yang relevan dengan usaha masing-masing agar ilmu yang diperoleh benar-benar aplikatif dan mendukung kebutuhan bisnis.
"siapkan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan usaha kita ya, jadi biar bisa bermanfaat juga ilmu yang kita dapatkan," paparnya.
Ikuti pelatihan dengan semangat untuk menerapkan ilmu, bukan hanya sebagai formalitas. Fokus pada hal-hal yang bisa langsung dipakai dalam usaha sehari-hari.
"Pada saat mengikuti memang betul ingin menang, tetapi tujuan utama saya pada saat itu adalah bagaimana ilmu ini bisa bermanfaat," jelasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.