Menu

Berhasil Gelar Pameran di Eropa, Miranda Pranoto Angkat Rasa Takut dalam Karyanya

08 Mei 2025 18:57 WIB
Berhasil Gelar Pameran di Eropa, Miranda Pranoto Angkat Rasa Takut dalam Karyanya

Miranda Pranoto (isitmewa)

HerStory, Jakarta —

Seniman perempuan asal Indonesia, Miranda Pranoto, akan menggelar pameran tunggal perdananya bertajuk "Intimacy Issues" di Prancis, Eropa. Pameran ini akan berlangsung pada 5–11 Juni 2025 di Galerie Le Petite Semaine. Melalui karya-karyanya, Miranda mengeksplorasi dan mempertanyakan representasi tubuh perempuan berdasarkan pengalaman pribadinya.

Sejak debut, Miranda memang tertarik dengan tema persepsi tubuh perempuan dan otonomi. Melalui karyanya yang bersifat otobiografi, Miranda tidak takut mengungkapkan keintimannya dan dengan bebas membahas hal-hal yang sering dirahasiakan atau tidak terlihat, meskipun universal. Contohnya aspek nyeri haid dan kesehatan perempuan yang belum banyak teredukasi, di mana ia gambarkan melalui “Opiates For The Cramps”.

Berangkat dari pengalaman pribadi, kenangan, serta budaya pop, Miranda mengangkat kisahnya saat berhadapan dengan gangguan makan, dismorfia tubuh, kekerasan, hubungan romantis dan platonis di masa lalu, serta menjadi korban kejahatan dunia maya deepfake, di mana wajah atau tubuh diedit secara digital agar seperti orang lain dengan tujuan jahat atau penipuan.

Karena bagi Miranda, setiap kanvas berfungsi sebagai cermin. Setiap karya terbuat dari satu atau bahkan kumpulan pengalaman yang membentuk caranya memandang diri serta dunia di sekitar. “Saya menggunakannya sebagai wadah saya untuk menyampaikan pengalaman yang berarti saya harus jujur pada diri saya sendiri,” terang perempuan kelahiran 1999 ini.

Selama kurang lebih dua tahun menggarap seri “Intimacy Issues”, Miranda akan menampilkan 15 karya, termasuk karya abstrak yang dibuat saat masih di bangku kuliah.

Sedangkan, dalam proses kreatifnya, seri yang dimulai dari sebuah lukisan kaus kaki berbulu bertajuk sama ini telah menjadi tempat Miranda berlindung, jurnal dan terapi.

“Memasukkan selera humor membantu saya melewatinya; mengingat ini adalah waktu yang tepat untuk jujur sehingga bisa mencapai keintiman dengan diri saya sendiri, yang selalu saya dambakan,” ujar perempuan lulusan Royal Academy of Art di London.

Pameran ini menyajikan abstraksi dan figurasi dalam setiap karya Miranda yang memainkan peran berbeda dalam pencarian artistiknya. Abstraksi sendiri bagi Miranda adalah momen kebebasan total, di mana setiap goresan terbentuk secara spontan di kanvas, intuisi yang memungkinkannya membebaskan diri dari kendali yang mengatur kehidupan sehari-harinya.

“Banyak dari subjek lukisan saya berhubungan dengan penyensoran tubuh perempuan, dan menumbangkan kontrol. Saya berharap audiens di mana pun dapat melihat seberapa jauh kita harus melangkah agar semua tubuh dapat merasa bebas, dihormati, dan setara,” terang seniman yang terinspirasi oleh Joan Mitchell, Trisha Brown, dan Tracey Emin ini.

Pameran “Intimacy Issues” yang dikuratori Francesca Rozzi ini dipersembahkan oleh asosiasi MINERVA, yang berkomitmen mempromosikan seniman perempuan dalam seni rupa kontemporer. Bersama dengan Galerie Le Petite Semaine (yang berarti The Short Week, di mana akan ada seniman baru tiap minggunya), asosiasi MINERVA memberi panggung bagi seniman muda Indonesia ini pada 5-11 Juni 2025 di Prancis, Paris.

Menariknya, ini bukan hanya pameran tunggal perdana Miranda, tetapi juga jadi pertama kalinya bagi MINERVA. Penyelenggaraan pameran ini meresmikan komitmen asosiasi tersebut untuk mendukung seniman perempuan untuk menampilkan kisah-kisah kuat yang mempertanyakan representasi dominan tentang feminitas dalam seni dan masyarakat.

Asosiasi ini pun tertarik untuk menampilkan karya Miranda karena tema yang diangkatnya tentang menentang sensor dan mengingat Indonesia dikenal sebagai negara yang cukup konservatif, sedangkan pameran ini ditampilkan di Prancis, negara yang sangat terbuka.

“Saya belajar melukis secara otodidak sepuluh tahun lalu ketika kegiatan itu jadi satunya tempat berlindung dan berteman. Saya sangat senang bisa tampil di Paris karena orang-orang dapat merasakan karya saya secara langsung; saya percaya bahwa berdiri di depan karya seni tidak akan pernah sama dengan melihatnya melalui layar,” pungkas Miranda.

Profil Miranda Pranoto

Miranda Pranoto (1999) adalah seorang seniman yang berasal dari Jakarta, tempat ia tinggal dan berkarya. Setelah mempelajari ekonomi dan bisnis seni, ia memperoleh diploma pascasarjana dari Royal Academy of Art (RCA) di London pada 2023. Perjalanan artistiknya ditandai dengan eksplorasi mendalam terhadap norma-norma tradisional terkait representasi tubuh perempuan, baik di masyarakat Indonesia maupun di media.

Belajar secara otodidak dalam anatomi dan figurasi, Miranda tertarik pada ekspresionisme abstrak selama masa studinya di RCA. Terinspirasi oleh tokoh-tokoh seperti Joan Mitchell, Trisha Brown, dan Tracey Emin, Miranda membiarkan intuisinya membimbing gerakan dalam karya-karya abstraknya.

Fotografi memainkan peran penting dalam karyanya. Terpesona bagaimana medium ini digunakan menyampaikan pesan dan menerapkan standar estetika, Miranda menggunakan fotografi untuk membingkai dan membimbing desain lukisannya, menciptakan kedekatan dengan penonton, seolah-olah karyanya dilihat melalui layar atau dalam bentuk poster.

Meskipun belajar secara otodidak, Miranda telah membangun namanya sendiri, berpartisipasi dalam berbagai pameran kelompok, seperti Rekam Masa, Museum Nasional Indonesia (Jakarta, 2022), All The Small Things 4, Can’s Gallery (Jakarta, 2023), All The Small Things Extended, Artloka Gallery (Jakarta, 2024), Colour of Our Soul, Blue Monster Gallery (Umalas, Bali, 2024).  Pada Juli 2023, ia juga berpartisipasi dalam podcast youngartistpodcast, di mana para seniman muda diwawancarai, dalam episode "Bagaimana seni menantang ketelanjangan dan memberdayakan ekspresi diri?" Ia juga diwawancarai dalam acara radio Jakarta pada tahun 2024, Mature Entertainment.

Baca Juga: Kisah Sukses Melisa Patricia Tanoko, Direktur Utama Cleo yang Sukses Bangkit dari Kerugian Fantastis!

Baca Juga: Mengintip Kisah Sukses Melisa Patricia Tanoko, Sosok Perempuan yang Mampu Mengembangkan CLEO

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan