Menu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jadi Fokus Kerja Sama Indonesia–Iran

12 Mei 2025 23:32 WIB
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jadi Fokus Kerja Sama Indonesia–Iran

Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Arifah Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Iran dalam sebuah pertemuan penting yang membahas peluang penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Iran.

Fokus utama pertemuan ini adalah pengembangan kolaborasi di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan ketahanan keluarga.

Diketahui bahwa dalam pertemuan tersebut, Menteri Arifah menyampaikan visi dan rencana kerja kementeriannya untuk lima tahun ke depan. Disebutkan bahwa program tersebut mencakup tiga program prioritas utama yang diarahkan pada penguatan peran perempuan dalam pembangunan, perlindungan hak-hak anak, serta pembentukan lingkungan keluarga yang tangguh dan sehat secara sosial.

“Ada tiga prioritas utama KemenPPPA antara lain Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang merupakan gerakan kolaboratif seluruh elemen masyarakat. Satu Data Perempuan dan Anak Berbasis Desa, dan perluasan layanan SAPA 129 sebagai hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Menteri PPPA.

Duta Besar Iran menyambut baik komitmen Indonesia dan mengapresiasi semangat Arifah dalam memperkuat hubungan bilateral, khususnya dalam isu-isu yang menyentuh aspek sosial dan kemanusiaan.

“Kami secara resmi mengundang Ibu Menteri PPPA untuk bisa berkunjung ke negara kami, Iran. Untuk melihat langsung upaya pemajuan hak dan pemberdayaan perempuan, anak dan keluarga di Iran,” ucap Mohammad Boroujerdi. 

Ia menegaskan kesiapan negaranya untuk memperluas cakupan kerja sama, terutama melalui program-program yang berdampak langsung pada masyarakat.

Sebelumnya, Indonesia dan Iran telah menjalin kerja sama dalam berbagai bentuk, seperti workshop pemberdayaan ekonomi perempuan melalui sektor kerajinan dan UMKM, serta pengembangan desa ramah perempuan. 

Kolaborasi tersebut menjadi dasar kuat bagi kedua negara untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam menjawab tantangan global terkait kesetaraan gender dan perlindungan anak.

Pertemuan ini menandai langkah awal yang lebih strategis dalam memperkuat hubungan diplomatik berbasis kemanusiaan, sekaligus menjadi wujud nyata dari komitmen Indonesia dalam membangun dunia yang lebih inklusif dan adil bagi perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI Tegaskan Peran Wanita Sebagai Pilar Keluarga dan Pembangunan Berkelanjutan

Baca Juga: Wagub Gorontalo Ida Syahidah Dukung Program PNM Berdayakan UMKM Perempuan

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan