Menu

PAFI Spill Cara Mudah Mendeteksi Anak Kekurangan Zat Besi, Moms Sudah Tahu Belum?

13 Mei 2025 22:56 WIB
PAFI Spill Cara Mudah Mendeteksi Anak Kekurangan Zat Besi, Moms Sudah Tahu Belum?

Ilustrasi pusing yang merupakan salah satu gejala dari anemia dan darah rendah. (Freepik/benzoix)

HerStory, Jakarta —

Defisiensi atau Kekurangan zat besi pada anak bisa dikenali dengan tanda-tanda sederhana. Menurut Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Dara terdapat sejumlah tanda yang dapat mudah dideteksi seperti lesu, lemah, wajah pucat, sulit berkonsentrasi, sering infeksi, hingga nafsu makan yang menurun.

Zat besi adalah nutrisi esensial untuk pembentukan hemoglobin, komponen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, fungsi zat besi yang mendukung produksi sel darah merah sangat esensial untuk menjaga energi tubuh. 

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Hal itu dapat mengganggu tumbuh kembang dan aktivitas sehari-hari anak. 

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Sukiman Rusli, Sp.PD, dokter spesialis penyakit mengatakan susu fortifikasi dapat menjadi opsi praktis untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi. Susu fortifikasi diperkaya dengan zat besi dan vitamin C, yang meningkatkan penyerapan zat besi di tubuh. Satu gelas susu fortifikasi dapat menyumbang sekitar 10% kebutuhan zat besi harian anak, menjadikannya pilihan yang mudah diintegrasikan dalam pola makan.

“Susu mengandung kalsium, protein, vitamin D, dan zat besi, yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh,” kata dr. Sukiman.

Pentingnya zat besi tidak hanya terbatas pada pencegahan anemia. Nutrisi ini juga mendukung fungsi imunitas dan perkembangan otak, yang krusial untuk anak usia sekolah. 

“Banyak yang mengeluh lelah dan sulit fokus, ternyata mereka kekurangan zat besi,” kata Dr. Sukiman, menyoroti dampak defisiensi zat besi pada produktivitas anak.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Jakarta Utara Dr. Sukiman juga menjelaskan bahwa manfaat susu tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk semua usia, termasuk lansia. Sebab, salah satu kandungan yang ada pada susu adalah kalsium yang bermanfaat untuk lansia.

Namun, ia menegaskan bahwa susu hanya salah satu komponen dari pola makan sehat. Ia menyarankan penerapan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif.

“Kandungan kalsium, protein, dan zat besi dalam susu mendukung kesehatan tulang, fungsi otot, dan energi tubuh,” ungkap dr. Sukiman.

Baca Juga: Kekurangan Zat Besi Bukan Masalah Sepele Beauty, Ini Cara Menanganinya dengan Tepat

Baca Juga: Gak Cuma Kelelahan, Ini Deretan Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi, Wajib Waspada!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan