Menu

Festival Gulali Tumbuhkan Imajinasi Anak Lewat Dongeng, Teater, dan Kota

27 Mei 2025 10:44 WIB
Festival Gulali Tumbuhkan Imajinasi Anak Lewat Dongeng, Teater, dan Kota

Gulali Festival (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Gulali Festival, festival seni pertunjukan dua tahunan untuk anak-anak dan keluarga, kembali digelar dengan konsep yang lebih luas. Pada penyelenggaraan ketiga ini, festival akan berlangsung secara daring dan luring, dengan perbedaan yang signifikan: untuk pertama kalinya, festival luring akan diadakan di dua kota sekaligus.

Gulali Festival #3 2025 akan diselenggarakan secara daring/online pada 1-3 Agustus 2025, sementara acara luring akan berlangsung di Jakarta pada 24-26 Oktober 2025 dan di Yogyakarta pada 30-31 Oktober 2025.

Festival ini diinisiasi oleh Ria Papermoon dari Papermoon Puppet Theatre dan Ariyo Zidni dari Ayo Dongeng Indonesia dengan tujuan memberikan pengalaman seni berkualitas bagi anak-anak. Tidak hanya mendorong kreativitas dan imajinasi, festival ini juga mendukung perkembangan anak-anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berdaya cipta.

Mengusung tema “Berteman Kota”, festival ini mengajak anak-anak untuk menjelajahi lingkungan urban melalui cerita-cerita interaktif dan pengalaman seni yang menyenangkan. Festival ini juga menjadi ajakan bagi keluarga untuk lebih mengenal dan mencintai kota tempat tinggal mereka.

Gulali Festival #3 2025 akan menghadirkan berbagai pertunjukan seni dari seniman Gulali yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, serta Berau-Kalimantan Timur. Selain itu, festival ini juga akan menampilkan seniman tamu dari dalam dan luar negeri. Tidak hanya pertunjukan, akan ada juga workshop dan diskusi untuk seniman serta masyarakat umum.

Tahun ini, tim festival menargetkan dapat menjangkau lebih dari 2.000 anak dan keluarga di 38 provinsi di Indonesia, melalui Gulali Festival Online. Selain itu, festival ini juga berupaya memperkuat jejaring seniman yang menciptakan karya seni untuk anak-anak, serta meningkatkan akses seni pertunjukan bagi semua anak, termasuk mereka yang berada di komunitas, panti asuhan, dan pusat belajar berbasis masyarakat. 

Dengan berbagai program yang disiapkan, festival ini berharap dapat memberikan pengalaman seni yang lebih luas dan inklusif bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari persiapan festival, Gulali Festival juga selalu menyelenggarakan program Gulali Lab, sebuah wadah inkubasi bagi seniman terpilih yang akan tampil dalam festival daring. Selama Gulali Lab, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karya dengan bimbingan dari fasilitator berpengalaman. Tahun ini, selain Ria Papermoon dan Ariyo Zidni, akan ada Sue Giles, Presiden ASSITEJ International dari Australia, dan Rachel Lim, produser serta pemimpin festival anak di Esplanade, Singapura yang menjadi fasilitator untuk para seniman terpilih.

Selain Gulali Lab, ada juga seri kegiatan Road to Gulali yang akan menjangkau berbagai komunitas, kolaborator, dan sekolah. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman seni yang inspiratif bagi anak-anak serta masyarakat luas. 

Melalui berbagai aktivitas pra-festival, diharapkan semakin banyak anak yang dapat merasakan dampak baik dari seni pertunjukan dan membuat mereka semakin antusias hadir di Gulali Festival.

Baca Juga: Mengintip Peran Ibu dalam Membentuk Anak Berprestasi, Moms Sudah Tahu?

Baca Juga: Dokter Spill Tantangan Orangtua Terhadap Perkembangan Anak Masa Kini

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan