Gala premiere film horor The Dark House sukses digelar di Epicentrum XXI, Jakarta. Diketahui bahwa film produksi kolaborasi Citrus Sinema dan Infinix One Pictures ini menyuguhkan pengalaman horor yang berbeda dengan menampilkan sisi psikologis dan kedalaman emosional para karakternya.

The Dark House dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2025. Disutradarai oleh Hans Wanaghi dan diproduseri oleh Maria Angelina Sauyana, film ini menghadirkan teror yang dibangun lewat atmosfer dan scoring menegangkan.

The Dark House dibintangi oleh Ade Bilal Perdana sebagai Arya, Karina Ranau (Dewi), Theo Culver (Ansel), Delia Alena (Gaby), dan Roy Turaekhan (Pak Kholid) yang semuanya dipilih dari proses casting terbuka untuk menampilkan akting yang segar dan realistis.

The Dark House mengisahkan Arya dan Dewi, pasangan suami istri yang tengah berusaha menjalani program kehamilan.

Mereka berlibur ke sebuah rumah tua di kaki Gunung Slamet yang memiliki sejarah tragis dan mencekam. Kejadian mistis yang sulit dijelaskan akal sehat mulai sering terjadi selama mereka tinggal di sana.

Ketegangan cerita semakin meningkat ketika Arya dan Dewi memutuskan memainkan Charlie-Charlie, sebuah ritual pemanggilan arwah yang populer di Spanyol dan dikenal sebagai legenda urban di berbagai belahan dunia.

"Awalnya dilakukan sebagai bentuk iseng, permainan itu justru membuka celah bagi kehadiran energi tak kasat mata yang mulai mengganggu keseharian mereka,” tulis keterangannya pada Kamis (5/6/2025).

Sutradara Hans Wanaghi menjelaskan, “Melalui pendekatan ini, saya berharap film ini dapat memberikan pengalaman menonton yang berbeda sekaligus memancing refleksi penonton tentang hal-hal yang kerap tersembunyi dalam diri, karena itulah kami memilih Baturaden sebagai lokasi yang sesuai dengan konsep film ini."

Avi Christian, Eksekutif Produser menambahkan, “Cerita ini berakar dari trilogi tentang Sukma dan Ayu, dua saudara kembar yang kisahnya penuh dengan kejadian kelam di tahun 1958. Kami ingin menghadirkan horor yang tidak hanya menyeramkan secara visual, tapi juga punya kedalaman emosional yang membuat penonton merasakan ketegangan yang lebih nyata.”

Selain plot cerita, film ini juga unik karena proses produksi yang diwarnai dengan cerita mistis di lokasi syuting Baturraden, Purwokerto.

"Kami memilih Baturraden, Purwokerto sebagai lokasi syuting karena selain suasananya yang mendukung konsep film, tempat ini juga kaya dengan cerita mistis yang sudah lama menjadi bagian dari budaya lokal. Hal ini menambah autentisitas dan atmosfer horor yang ingin kami ciptakan,” ujar Marcel Chandrawinata, eksekutif produser.

Kisah mistis itu juga berimbas pada pengalaman pemain, seperti yang dialami Karina Ranau.

"Waktu Karina mendadak tidak sadarkan diri saat syuting, suasananya benar-benar hening dan tegang. Yang bikin kami makin merinding, beberapa warga bilang pernah melihat sosok perempuan berbaju hijau berdiri di tikungan depan pagar rumah yang kami gunakan sebagai lokasi. Ceritanya mirip sekali dengan salah satu karakter hantu di film ini,” ungkap Ade Bilal Perdana.

Kejadian-kejadian tersebut semakin memperkuat atmosfer film sekaligus pengalaman nyata para pemain yang membawakan karakter mereka di tengah suasana yang sudah mencekam secara alami.

The Dark House menggabungkan unsur horor, mistis, dan drama keluarga dengan kedalaman psikologis, menyajikan cerita yang bukan hanya menakutkan secara visual, tetapi juga menyentuh aspek emosional dan ketegangan hubungan antar manusia. Film ini siap menawarkan sensasi horor yang berbeda bagi penonton Indonesia.

Baca Juga: Jalan Pulang: Horor Jalanan dan Spiritualitas, Gebrakan Baru Film Indonesia!

Baca Juga: Hadirkan Horor dan Pengorbanan Ibu, Trailer Jalan Pulang Bikin Adrenalin Melejit!