Menu

Mengenal Velys Robotic TKR yang Mampu Atasi Nyeri pada Lutut

11 Juni 2025 15:25 WIB
Mengenal Velys Robotic TKR yang Mampu Atasi Nyeri pada Lutut

Ilustrasi alami nyeri lutut (Freepik/HelloSehat.com)

HerStory, Jakarta —

Moms, seiring bertambahnya usia, seringkali tubuh mengalami gangguan kesehatan. Umumnya yang banyak dirasakan adalah nyeri lutut, dijelaskan oleh dr. Ricky Edwin P Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee, Konsultan Lutut & Pinggul Eka Hospital BSD,"rasa sakit yang menusuk, kaku, atau bahkan bengkak pada lutut dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan membatasi kemandirian khususnya pada lansia." 

Lantas, mengapa nyeri lutut begitu sering menghampiri mereka? Hal tersebut terjadi karena tubuh mengalami berbagai perubahan degeneratif, tak terkecuali pada persendian lutut. "Sendi lutut itu persendian terbesar dan paling kompleks, tugasnya menopang berat badan dan memungkinkan berbagai gerakan seperti berjalan, berlari, dan menekuk kaki," sambung dr. Ricky. 

Proses penuaan membawa beberapa perubahan signifikan pada sendi lutut:

  • Penipisan tulang rawan: Tulang rawan adalah jaringan halus dan licin yang melapisi ujung tulang di dalam sendi, berfungsi sebagai bantalan dan mengurangi gesekan saat bergerak. Seiring waktu, tulang rawan dapat menipis dan kehilangan elastisitasnya, suatu kondisi yang dikenal sebagai osteoartritis atau pengapuran sendi. 
  • Penurunan produksi cairan sinovial: Cairan sinovial adalah pelumas alami sendi yang membantu pergerakan halus dan memberikan nutrisi pada kartilago. Produksi cairan ini cenderung menurun pada lansia, menyebabkan gesekan antar tulang semakin besar. 
  • Pelemahan otot dan ligamen: Otot-otot di sekitar lutut, seperti otot paha dan betis, serta ligamen yang menstabilkan sendi, juga dapat kehilangan kekuatan dan elastisitas seiring bertambahnya usia. Hal ini membuat lutut menjadi kurang stabil dan lebih rentan terhadap cedera. 

Penyebab nyeri lutut pada lansia 

Selain perubahan degeneratif akibat penuaan, beberapa kondisi lain juga dapat menjadi penyebab umum nyeri lutut pada lansia:

  • Osteoartritis (OA): Ini adalah penyebab nyeri lutut kronis yang paling sering terjadi pada lansia. Kerusakan kartilago menyebabkan tulang saling bergesekan, menimbulkan rasa sakit, kaku, dan pembengkakan. 
  • Artritis reumatoid (RA): Merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi (sinovium). RA dapat menyerang banyak sendi, termasuk lutut, dan menimbulkan nyeri, bengkak, kemerahan, serta kekakuan. 
  • Gout : Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian, termasuk lutut. Serangan gout ditandai dengan nyeri hebat, kemerahan, panas, dan pembengkakan yang datang tiba-tiba.
  • Pseudogout (Kondrokalsinosis): Mirip dengan gout, namun disebabkan oleh penumpukan kristal kalsium pirofosfat di sendi. Gejalanya meliputi nyeri, kaku, dan pembengkakan pada lutut. 
  • Cedera lutut lama: Cedera lutut di masa muda, seperti robekan meniskus atau ligamen, dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri lutut kronis di kemudian hari. 
  • Bursitis: Peradangan pada bursa, yaitu kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang, otot, dan tendon di sekitar lutut. Bursitis dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan lokal. 
  • Tendinitis: Peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendinitis pada tendon di sekitar lutut dapat menyebabkan nyeri saat bergerak. 

Gejala yang perlu diwaspadai

Lansia perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala nyeri lutut berikut:

  • Nyeri yang parah dan tidak membaik dengan istirahat.
  • Pembengkakan, kemerahan, atau rasa hangat pada lutut.
  • Kekakuan lutut yang signifikan, terutama di pagi hari atau setelah beristirahat.
  • Lutut terasa tidak stabil atau mengunci saat bergerak.
  • Demam yang menyertai nyeri lutut.
  • Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas sehari-hari akibat nyeri lutut.

Solusi atasi nyeri lutut pada lansia

Penanganan nyeri lutut pada lansia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa solusi medis yang mungkin direkomendasikan meliputi:

Obat-obatan:

  • Obat pereda nyeri (analgesik) seperti paracetamol.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproxen.
  • Obat-obatan untuk mengatasi artritis spesifik, seperti obat antirematik untuk RA atau obat penurun asam urat untuk gout.
  • Injeksi kortikosteroid ke dalam sendi lutut untuk mengurangi peradangan dan nyeri. 

Terapi fisik: Latihan peregangan dan penguatan otot di sekitar lutut dapat membantu meningkatkan stabilitas sendi, mengurangi nyeri, dan meningkatkan rentang gerak.

Alat bantu: Penggunaan alat bantu seperti tongkat atau penyangga lutut (knee brace) dapat membantu mengurangi tekanan pada lutut dan meredakan nyeri saat berjalan. 

Operasi: Jika nyeri lutut sangat parah dan tidak membaik dengan penanganan konservatif, operasi mungkin menjadi pilihan. Beberapa jenis operasi yang umum dilakukan pada lansia dengan nyeri lutut meliputi:

  • Arthroscopy: Prosedur invasif minimal untuk memperbaiki kerusakan pada meniskus atau ligamen.
  • Osteotomy: Prosedur untuk meluruskan tulang di sekitar lutut yang mengalami kerusakan akibat artritis.
  • Penggantian Sendi Lutut Total (Total Knee Replacement/TKR): Prosedur di mana sendi lutut yang rusak diganti dengan sendi buatan (prostesis). 

Selain itu, Moms juga bisa mencoba teknologi terbaru dengan menggunakan alat Velys di RS Eka Hospital. Operasi penggantian sendi lutut dengan menggunakan alat Velys Robotic-Assisted Total Knee Replacement. Teknologi ini membantu & memungkinkan ahli bedah untuk melakukan operasi dengan tingkat presisi yang lebih tinggi sehingga mempercepat pemulihan pasien. 

Lantas, apa keunggan dari Velys Robotic TKR? Dengan menggunakan metode ini, terdapat empat keunggulannya nih Moms, antara lain:

  • Perencanaan operasi yang lebih akurat: Sistem Velys menggunakan data anatomi pasien secara spesifik untuk membuat rencana operasi yang dipersonalisasi.
  • Presisi tinggi: Lengan robotik membantu ahli bedah dalam memposisikan implan sendi dengan akurat, sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
  • Recovery pasca operasi lebih cepat : pasien melalakukan operasi pagi, siang dapat berdiri dan berjalan. 
  • Potensi hasil yang lebih baik: Akurasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan fungsi lutut pasca operasi dan mengurangi risiko komplikasi. 

Bagi Moms atau orang tua yang mengalami nyeri pada lutut, tak ada salahnya untuk berkonsultasi terlebih dahulu. Mengatasi nyeri pada lutut sedini mungkin bisa meningkatkan kualitas hidup, selamat mencoba.

Baca Juga: Cedera Gak Boleh Diabaikan! Gimana Sih Cara Atasi dan Kembalikan Ligamen Lutut Agar Seperti Semula?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan