sumber konten: istimewa
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup seimbang dan berkelanjutan terus meningkat pasca pandemi. Gaya hidup sehat kini tak lagi dianggap sekadar rutinitas, melainkan menjadi strategi hidup yang terstruktur dan penuh kesadaran.
Pengamat Sosial Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyebut pandemi Covid-19 menjadi titik balik kesadaran tersebut. “Kesadaran tentang pentingnya bukan hanya hidup panjang umur, tapi hidup yang berkualitas, itu muncul jelas karena pandemi,” ujarnya, Jumat (30/5).
Menurut Devie, konsep sehat tak bisa lagi dibatasi pada olahraga dan makanan bergizi. Kesehatan mental, kesadaran diri, hingga pengurangan paparan digital juga menjadi bagian penting. “Konsep sehat yang sebenarnya adalah kesehatan yang paripurna. Raganya, jiwanya, dan kesadarannya semua selaras,” katanya.
Selain gaya hidup individu, pandemi juga mengubah pandangan terhadap rumah sebagai tempat tinggal. Kini, rumah dianggap sebagai pusat aktivitas dan sumber ketenangan. Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih ada tantangan dalam hal kualitas hunian. Sebanyak 65,25% rumah tangga di Indonesia menempati rumah layak huni, sementara sisanya masih berada di hunian yang belum memenuhi standar. Di Papua Pegunungan, misalnya, angkanya hanya 4,44%, sedangkan di DIY mencapai 86,68%.
“Waktu itu, kita hidup dalam isolasi, di dalam kotak bernama rumah dan laptop. Kalau lingkungan ini tidak sehat, maka ujungnya adalah penyakit fisik dan mental,” jelas Devie.
Perubahan gaya hidup juga terlihat dari meningkatnya jumlah masyarakat yang rutin berolahraga. Data Kementerian Kesehatan mencatat bahwa 70% penduduk kota kini berolahraga minimal tiga kali seminggu, naik 40% dibanding 2020.
“Ini menandakan pergeseran nyata dalam kesadaran gaya hidup aktif,” ujar pakar gizi UI, Diah Nurhayati. Ia juga menambahkan bahwa tren pola makan sehat ikut meningkat, dengan banyak orang mulai meninggalkan makanan cepat saji dan beralih ke masakan berbasis sayuran. “Kami melihat perubahan signifikan dalam kebiasaan makan masyarakat. Kini, banyak orang memilih untuk memasak sendiri makanan sehat di rumah,” katanya.
Devie menambahkan, lingkungan tempat tinggal yang sehat ikut mempengaruhi kesehatan fisik dan sosial. Ruang terbuka hijau dan taman dinilai mampu menciptakan ruang interaksi yang sehat antarwarga. “Kalau kita saling mengenal, kita lebih percaya, dan kalau lebih percaya, konflik berkurang,” ungkapnya.
Salah satu kawasan yang kini menjadi sorotan adalah The Springs di Summarecon Serpong. Kawasan ini dikenal dengan fasilitas ramah pejalan kaki, taman-taman hijau, serta pusat olahraga seperti The Springs Club. Tak hanya menyediakan ruang gerak yang nyaman, kawasan ini juga mendukung pola makan sehat lewat pilihan kuliner di Ruko Goldfinch, seperti Colico, Juskode, Gado-gado AA, dan Yangs Braise Chicken.
Tren ini menunjukkan bahwa hidup sehat tak hanya soal kebiasaan, tetapi juga soal tempat, di mana rumah dan lingkungan menjadi bagian penting dari gaya hidup yang lebih seimbang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.