Kesadaran perempuan terhadap pentingnya perencanaan keuangan keluarga terus meningkat dan menjadikan mereka sebagai agen perubahan finansial di tengah masyarakat.

Berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan kenaikan Indeks Literasi Keuangan ke angka 66,46 Indeks Literasi Asuransi menjadi 45,45%.

Hal ini tergambar dalam acara Financial Literacy for Women bertajuk “Seni Mengelola Keuangan untuk Perempuan” yang digelar oleh PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Kamis (12/6/2025) di Jakarta Utara.

Gelaran ini diikuti oleh lebih dari 600 perempuan dari berbagai latar belakang seperti pelaku usaha, komunitas, majelis ta’lim, ibu PKK, hingga mahasiswa lho, Beauty!

Mereka aktif berdiskusi bersama para ahli perencanaan keuangan dan asuransi dalam rangka memperkuat literasi dan inklusi keuangan, khususnya di kalangan perempuan.

“Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya dan menteri keuangan dalam keluarga, dan dengan pengetahuan yang tepat, mereka dapat menginspirasi perubahan pola pikir keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” kata tim Prudential Indonesia dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).

Seperti yang diketahui, perempuan dihadapkan dengan realita mengatur keuangan rumah tangga seperti konflik finansial dalam keluarga besar hingga strategi menyiasati gaji suami di tengah kenaikan harga pokok agar tak terjerat utang.

Untuk itu, saat membangun finansial yang kokoh, Prudential menekankan bahwa perlindungan finansial tidak bisa dilepaskan dari perencanaan yang matang.

“Proteksi keluarga dalam mengelola keuangan dapat dicapai dengan menetapkan tujuan keuangan yang jelas—berapa jumlah yang dibutuhkan, untuk apa, dan kapan targetnya tercapai—serta disiplin menabung atau berinvestasi secara rutin tanpa mengalami defisit,” lanjutnya.

Tim Prudential menjelaskan, acara ini menjadi bagian dari komitmen Prudential dalam mengimplementasikan Peraturan OJK No. 3 Tahun 2023 tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan.

Jika perempuan sudah melek finansial, hal ini gak cuma berguna untuk dirinya sendiri tapi juga membawa pengaruh luas bagi komunitas sekitarnya.

“Dengan semakin banyak perempuan yang memahami pentingnya perencanaan dan perlindungan keuangan, mereka tidak hanya mampu menjaga kestabilan ekonomi keluarganya, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan di lingkungannya,” tuturnya.

Baca Juga: Lari Bersama Agar Hidup Sehat, Prudential Indonesia Dukung Perempuan Lewat IWHM 2025!

Baca Juga: Bantu Perempuan 'Kuat' di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, PLN EPI Hadirkan Literasi Keuangan Melalui Inspiring Srikandi