Menu

Dokter Ingatkan Pentingnya Kualitas Air Minum untuk Ringankan Kerja Ginjal

18 Juni 2025 21:00 WIB
Dokter Ingatkan Pentingnya Kualitas Air Minum untuk Ringankan Kerja Ginjal

Ilustrasi minum air. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Saat tubuh tampak beristirahat, organ-organ vital seperti ginjal, hati, dan otak sejatinya terus bekerja sepanjang waktu. Ini menjadi pengingat bahwa merawat tubuh tidak hanya soal pola makan dan olahraga, tetapi juga memperhatikan kualitas cairan yang dikonsumsi setiap hari.

Menurut dr. Ikhsanuddin Qoth’i, kebutuhan cairan harian seseorang adalah sekitar 30 hingga 40 mililiter per kilogram berat badan. “Kebutuhan cairan harian kita adalah 30 atau 40 cc/30 atau 40 ml per kilogram berat badan per hari dan itu setara dengan sekitar 1500 ml,” jelasnya.

Namun, lebih dari sekadar jumlah, kualitas air yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Air yang mengandung logam berat atau zat berbahaya lainnya dapat mengganggu fungsi organ, terutama ginjal. Menanggapi hal tersebut, dr. Ikhsanuddin menekankan pentingnya air yang telah melalui proses pemurnian, “Amidis itu sendiri melalui proses disaring (multi filtrasi), yang disaring berulang-ulang dan kemudian dilanjutkan dengan proses distilasi atau pemasakan suhu 110°C, dimana uap hasil pemanasan tersebut lalu didinginkan, sehingga yang diambil hanya uapnya saja.”

Senada dengan hal tersebut, penelitian terbaru oleh Maria Latif yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Water Science Vol. 15 Issue 12 tahun 2025 juga menyoroti bahaya kandungan logam berat dalam air minum, yang dapat meningkatkan risiko penyakit karsinogenik dan gangguan ginjal. Ia merekomendasikan air murni hasil purifikasi dan multifiltrasi sebagai standar aman konsumsi jangka panjang.

Amidis hadir sebagai salah satu produk air minum dalam kemasan yang mengusung proses pemurnian berlapis, mulai dari multi filtrasi, purifikasi, hingga distilasi. Proses ini memastikan air terbebas dari kontaminan dan logam berat dengan tingkat kemurnian 0 PPM, yang berarti tidak mengandung zat terlarut apa pun.

Head of Marketing Amidis, Astrid Adelaide Siregar, menjelaskan, “Amidis adalah air minum kemasan yang baik untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena Amidis melalui tiga tahap utama pemurnian air, yakni Multi Filtration, Purification dikenal pemurnian lanjutan, dan Distilasi (proses penyulingan air, di mana air dipanaskan di atas suhu 110°C dan uapnya dikondensasi menjadi air murni dengan tingkat kemurnian 0 PPM, yang artinya tidak mengandung zat terlarut, termasuk mineral atau senyawa lain—benar-benar H₂O murni). Jadi, Amidis adalah air minum yang sudah dimasak.”

Dengan kandungan yang murni, air seperti Amidis dinilai lebih cepat diserap oleh tubuh, membantu proses detoksifikasi alami, menjaga keseimbangan pH, dan cocok dikonsumsi oleh semua usia. “Pada prinsipnya, Amidis merupakan air murni tanpa kandungan mineral, sehingga dapat meringankan peran ginjal dalam proses filtrasi,” imbuh dr. Ikhsanuddin.

Dalam situasi di mana kualitas air minum menjadi perhatian utama, Amidis muncul sebagai alternatif pilihan untuk mereka yang ingin memastikan kebutuhan hidrasi tubuh terpenuhi tanpa risiko kontaminan tersembunyi.

Baca Juga: Masih Banyak Rumah Tangga Tak Tersentuh Air Minum Aman, Kampanye Edukasi Jadi Sorotan

Baca Juga: Dokter Luh Putu Swastiyani Spill Tips Jaga Kesehatan Ginjal dengan Minum Air Mineral yang Sudah Distilasi

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan