Menu

Musikal Keluarga Cemara 2025 Angkat Makna 'Pulang' dalam Cerita Hangat di Panggung Teater, Moms Siap Ajak Keluarga Nonton?

19 Juni 2025 23:46 WIB
Musikal Keluarga Cemara 2025 Angkat Makna 'Pulang' dalam Cerita Hangat di Panggung Teater, Moms Siap Ajak Keluarga Nonton?

Sumber konten: istimewa

HerStory, Jakarta —

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 resmi digelar mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Dipersembahkan oleh Visinema Studios dan Indonesia Kaya, bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur, pertunjukan ini kembali menghidupkan kisah klasik keluarga Abah dan Emak dalam format musikal dengan tata panggung yang megah dan alur cerita yang lebih emosional.

Menggandeng nama-nama besar di dunia seni pertunjukan seperti sutradara Pasha Prakasa, penulis skenario Yemima Krisantina dan Widya Arifianti, serta komposer Ifa Fachir dan Simhala Avadana, musikal ini dirancang untuk menjadi ruang perayaan nilai-nilai keluarga, tak terbatas pada ikatan darah.

“Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 ini diharapkan dapat menjadi pemantik budaya keluarga Indonesia untuk merayakan liburan ke panggung teater. Lewat cerita yang hangat dan pengalaman menonton yang menyentuh, kami ingin semua orang merasa seperti pulang ke rumah. Keluarga tidak selalu harus hadir dalam ikatan darah seperti orang tua dan anak. Di panggung ini, kami berharap siapa pun yang menonton dapat merasakan makna pulang. Karena itulah, kisah Keluarga Cemara bagi kami akan selalu relevan dan tak lekang oleh waktu,” ujar produser Cristian Imanuell.

Pertunjukan ini mengusung 30 kali pentas dengan cerita yang diramu ulang lebih mendalam dari edisi sebelumnya. Pasha Prakasa menambahkan elemen sosial yang mencerminkan kehidupan masyarakat urban saat ini, menyentuh tema kolektivitas keluarga dalam arti yang lebih luas. Lebih lanjut, Pasha memberikan oase kolektivitas keluarga yang tak hanya berarti satu darah, namun juga komunitas yang ada di sekelilingnya menjadi bagian dari keluarga.

Simhala Avadana, yang tak hanya berperan sebagai Abah tapi juga komposer dan penulis lirik, menyebut peningkatan signifikan dalam segi musikalitas pertunjukan. “Secara musik, bisa dipastikan di pertunjukan tahun ini akan jauh lebih detail karena ada waktu untuk menyempurnakannya,” ungkapnya. Ia bekerja sama dengan Ifa Fachir dan Ivan Tangkulung untuk menghadirkan pengalaman audio yang lebih imersif bagi penonton.

Andrea Miranda, yang kembali memerankan tokoh Emak, menyebut proses penggarapan tahun ini sebagai pengalaman emosional baru meski dengan karakter lama. “Dengan formasi keluarga yang berubah, ada perspektif baru yang harus dicocokkan, tapi rasanya tetap sama seperti kembali ke rumah,” tuturnya.

Acara gala malam pembukaan turut dihadiri sejumlah figur publik dan keluarga mereka. Respons hangat terlihat dari ekspresi para tamu undangan, terharu dalam satu adegan, dan tertawa bersama dalam lagu-lagu penuh semangat. Program Manager Indonesia Kaya sekaligus produser, Billy Gamaliel, menekankan pentingnya pertunjukan ini bagi ekosistem seni. “Menonton teater bukan sekadar menikmati cerita, melainkan juga menjadi bentuk nyata dukungan terhadap ekosistem seni pertunjukan yang terus berkembang di negeri ini,” ujarnya.

Melalui pementasan ini, Keluarga Cemara tak hanya hadir sebagai tontonan nostalgia, melainkan juga ruang kontemplatif tentang arti keluarga di era yang terus berubah.

Baca Juga: American Standard Helat Family Walk 2024 di Jakarta Demi Tingkatkan Bonding Keluarga, Simak Yuk Moms Keseruannya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan