Potret Varises di Kaki (Freepik/ kalinovskiy)
Beauty, apa kamu pernah mendengar tentang varises dan chronic venous insufficiency (CVI) atau mengalaminya? Dijelaskan oleh dr. Bayu Agung Alamsyah, Sp.B, Subsp.BVE(K), FICS, C.Sk, AIFO-K. Dokter spesialis bedah dan Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular (Konsultan) Eka Hospital PIK, "Chronic Venous Insufficiency (CVI) adalah suatu kondisi medis di mana aliran darah dalam pembuluh vena ke jantung terganggu, yang mengakibatkan darah tertahan di kaki."
Hal tersebut disebabkan oleh kerusakan pada katup vena yang seharusnya mencegah darah menuju jantung mengalir mundur kembali ke kaki. "Pada fase awal, darah yang menumpuk pada pembuluh darah vena tungkai menyebabkan pembesaran vena tungkai yang dikenal juga sebagai Varises, Reticular Vein, dan Spider Vein," sambung dr. Bayu.
Setelah vena membesae, terjadi kebocoran halus atau ekstravasasi cairan dari pembuluh darah ke jaringan dan menyebabkan pembengkakan kaki, atau yang dikenal juga dengan Edema. "Kondisi edema menyebabkan pasien mengeluh kaki terasa berat, keram, dan nyeri bila berdiri atau berjalan jauh karena penumpukan cairan di kaki. Hal tersebut dapat mengganggu kualitas hidup pasien," lanjut dr. Bayu.
Akibat edema yang terjadi, tak jarang pasien menderita infeksi pada tungkai berupa Selulitis akibat fungsi kulit sebagai barrier terhadap kuman menjadi menurun. Kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih parah, hingga menyebabkan kaki kehitaman hingga muncul luka yang tidak kunjung sembuh (Unhealed Ulcer/Ulkus Venosum), sepsis, hingga kematian akibat komplikasi infeksi.
CVI dan varises dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Usia: Peningkatan usia menyebabkan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dan kerusakan pada katup vena.
2. Pekerjaan dengan Berdiri/duduk lama: Pekerjaan yang mengharuskan seseorang berdiri dalam waktu lama, atau sering duduk lama karena bepergian jauh dapat meningkatkan risiko CVI.
3. Sering mengangkat beban berat
4. Obesitas: Kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada pembuluh vena di kaki.
5. Riwayat batuk lama dan mengedan
Gejala CVI dan varises meliputi:
- Pembengkakan pada kaki, terutama setelah berdiri lama.
- Kaki terasa berat atau lelah.
- Varises atau pelebaran pembuluh darah yang tampak jelas pada permukaan kulit.
- Kram atau rasa sakit di kaki.
- Perubahan warna kulit menjadi kehitaman pada tungkai.
- Luka yang sulit sembuh pada bagian bawah kaki.
Pada pasien CVI, penegakan diagnosis dapat menggunakan USG doppler. Tatalaksana pada CVI dan Varises dilakukan secara medikamentosa, non medikamentosa, dan pembedahan. Secara medikamentosa dapat diberikan Obat golongan flavanoid untuk mengurangi progresifitas penyakit. Selain itu, bila dijumpai komplikasi berupa selulitis pada Pasien, dapat diterapi dengan antibiotik. Tatalaksana non medikamentosa dapat dilakukan dengan kompresi eksterna/stocking medis, elevasi tungkai saat istirahat, dan menghindari faktor risiko.
Tatalaksana tersebut bersifat mengurangi simptom/gejala, namun tatalaksana definitif pada Pasien CVI dan Varises adalah dengan pembedahan. yaitu bedah vaskular dan endovaskular:
1. Tatalaksana Bedah Vaskular:
◦ Stripping Vena: Merupakan prosedur bedah yang menghilangkan vena yang mengalami varises. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil untuk menarik vena yang rusak.
◦ Ligasi Tinggi: Prosedur ini bertujuan untuk mengikat dan memutuskan vena yang rusak. Biasanya dilakukan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
2. Tatalaksana Endovaskular:
◦ Endovenous Microwave Ablation (EMWA): Prosedur menggunakan gelombang micro, tanpa sayatan, dengan tujuan untuk ablasi vena yang bermasalah sehingga Varises dan CVI dapat teratasi dengan cepat dan nyaman.
◦ Laser Endovenous (EVLT): Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk menutup vena yang rusak dari dalam tanpa perlu sayatan besar. Laser akan menggerakkan darah ke pembuluh darah yang sehat.
◦ Radiofrequency Ablation (RFA): Menggunakan gelombang radiofrekuensi untuk memanaskan dan menutup vena yang bermasalah.
◦ Sclerotherapy: Merupakan prosedur di mana larutan kimia disuntikkan ke dalam vena untuk menyebabkan peradangan dan penutupan vena yang bermasalah.
◦ Vein Glue: Prosedur ini dapat dilakukan dengan menggunakan perekat khusus yang dimasukkan ke Dalam pembuluh darah vena yang rusak, sehingga tersegel sempurna.
Pendekatan endovaskular memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan prosedur bedah terbuka, antara lain:
• Pemulihan Cepat: Pasien biasanya bisa pulang pada perawatan 1 malam, dan kembali beraktivitas dalam waktu singkat.
• Minim Sayatan: Karena prosedur dilakukan melalui sayatan kecil atau bahkan tanpa sayatan, risiko infeksi dan luka lebih kecil.
• Hasil Tampilan Lebih Baik: Prosedur endovaskular meninggalkan sedikit bekas luka, sehingga hasil tampilan lebih baik.
• Nyeri yang sangat minimal pasca tindakan
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.