Seringkah kamu melihat para penggemar yang berapi-api untuk membela idolanya? Atau pendukung salah satu partai politik yang mati-matian menepis rumor yang beredar tentang calonnya?

Sering ditemui pada para penggemar K-pop, fenomena ini kerap kali dianggap sebagai sesuatu yang kekanak-kanakan dan enggak penting. 

Bukan hal yang kecil, nyatanya perselisihan akibat idola bisa berakibat fatal, lho! Dari mulai perselisihan kecil sampai bisa membuat seseorang rela mati karenanya, ini lah bahayanya fanatisme. 

Fanatisme, apa, tuh? Kalau kamu merasa bahwa dirimu sering terlibat perkelahian karena grup bola yang kamu dukung kalah atau penyanyi idola mu enggak dapat penghargaan, bisa jadi kamu adalah orang yang fanatik. 

Dilansir dari kanal Youtube Kok Bisa, fanatisme adalah perilaku berlebihan waktu mendukung atau membela tokoh atau membela kelompok yang kita idolain.

Kalo kita sering lihat penonton bola yang suka ribut - ribut pas timnya kalah atau debat panas atau berantem di sosmed gara - gara dikatain itu adalah contohnya. Lalu, kenapa fanatisme ini bisa jadi berbahaya, ya?

Jelas aja sifat fanatik yang berlebihan itu bikin kita jadi enggak toleran sama pihak seberang. Karena kalau udah berlebihan gitu orang yang fanatik sama tokoh atau kelompok tertentu itu, kalian jadi suka ngelihat sesuatu secara hitam putih dan enggak berfikir secara adil.

Mereka suka menganggap kalau pihaknya atau apa yang idolanya omongin itu pasti bener dan yang lainnya pasti salah. Ya, bahasa kerennya itu bias konfirmasi!

Dan, itu bikin mereka suka menolak perbedaan yang kalau keterusan, mereka akan ngebelain mati-matian dan nge-iya-in apa aja yang idolanya bilang.

Bahkan, kalau udah parah dari yang tadinya sekadar anti akhirnya jadi memusuhi dan puncaknya nyerang orang yang punya pendapat berbeda.

Duh, hati-hati, ya! Yuk, jauhi sifat fanatisme!