Menu

Jangan Gengsi! Ini 3 Tips Permohonan Maaf kepada Anak, Bikin Hubungan Semakin Harmonis

09 April 2021 07:00 WIB
Jangan Gengsi! Ini 3 Tips  Permohonan Maaf kepada Anak, Bikin Hubungan Semakin Harmonis

Kata-kata meminta maaf (Freepik)

HerStory, Jakarta —

Moms pasti sadar dan merasa kalau orang tua pun gak luput dari kesalahan? Oleh karena itu jangan gengsi ya untuk minta maaf kepada anak.

Meminta maaf kepada anak bukan menunjukkan sebagai orang tua yang lemah lho. Tetapi ini adalah hal yang bijak. Permohonan maaf kepada anak dapat mengajarkan anak bahwa setiap manusia bisa salah, perlu mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab dengan permohonan maaf.

Seringkali, Moms dihadapi situasi yang canggung antara ibu dan anak. Apalagi jika setelah pertengkaran, pasti ada rasa kesal dan canggung diantara keduanya.

Memang pertengakaran orang tua dan anak adalah hal yang umum terjadi, namun pertengkaran itu bisa didinginkan dengan perkataan maaf.

Mulanya perkataan maaf akan terasa canggung, baik di telinga Moms ataupun anak. Namun adanya kata maaf yang terucapkan dapat meredamkan kemarahan dan timbul rasa sayang diantara keduanya. Oleh karena itu melontarkan kata maaf kepada anak.

Dilansir dari berbagai sumber (09/04/2021), berikut tips permohonan maaf kepada anak agar hubungan ibu dan anak semakin harmonis.

Ambil Napas Terlebih Dahulu

Jika Moms masih dalam keadaan emosi, sebaiknya Moms menenangkan diri dengan tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan. Ini merupakan cara sederhana untuk menenangkan sistem saraf.

Dalam otak terdapat bagian sistem limbik yang berperan untuk menghasilkan emosi. Hal inilah yang menjalankan logika. Sistem saraf akan kembali normal jika kamu gak sedang dalam keadaan tegang.

Buat Permohonan Maaf yang Tulus

Kata maaf gak hanya sekadar simbolis, tetapi harus dilontarkan secara tulus. Permohonan maaf yang tulus berasal dari lubuk hati akan lebih diterima dan ada rasa ketenangan diantara keduanya.

Permohonan maaf yang tepat dan tulus dapat memiliki 5 komponen diantaranya bertanggung jawab penuh atas peran dalam konflik, memberikan penjelasan yang jujur mengenai prilaku tersebut. Selain itu, Moms bisa menemaptkan diri pada posisi anak, mengkomunikasikan empati atas pengalamannya dan mengekspresikan penyelasan yang tulus atas tindakan emosional.

Tanyakan Respon

Setelah melontarkan permohonan maaf, alangkah baiknya Moms menanyakan anak mengenai responnya. Hal ini dapat memudahkan anak untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya.

Apapun responnya, Moms harus mendengarkan dengan baik jangan menyangkalnya. Jika Moms menyangkalnya akan ada efek samping yang buruk terhadap psikologis anak, seperti menjadi pendendam karena gak bisa meluapkan emosinya, dan lainnya.

Nah, mudah bukan melontarkan kata maaf kepada anak? Jangan gengsi untuk melakukannya ya Moms! Hal ini dapat membuat hubungan Moms dan anak semakin harmonis.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.