Stres sebenarnya bisa menjadi pemicu makan berlebih. Banyak manusia yang tingkat stresnya sudah kronis, baik itu dari beban kerja atau masalah dalam hubungan. Tubuh kita merespons stres ini seperti memicu bahan kimia “lawan atau lari” di otak yang menyebabkan akumulasi kalori dan penyimpanan lemak.

Inilah cara siklus lemak berputar di luar kendali. Ketika kamu mengalami stres kronis, tubuh meningkatkan produksi kortisol dan insulin. Nafsu makan meningkat, dengan begitu kamu memiliki peluang untuk makan manis-manis atau yang mengandung lemak secara brutal.
 
Hal itu membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak serta lebih banyak memompa bahan kimia inflamasi ke dalam hati dari pada sebelumnya. Membuat resistensi terhadap insulin sehingga pankreas mengeluarkan lebih banyak insulin untuk mengimbanginya. Dan itu akan membuat kamu lebih lapar lagi.

Baca Juga: Ternyata Menangis Bisa Menurunkan Berat Badan Lho!

Ketika mencoba melawan stres dengan makan, kamu memberikan tanda kepada otak. Dengan rasa emosi seperti stres dan cemas, secara neurokimia jauh lebih sulit untuk mengendalikan jumlah asupan makanan.

Otak memainkan peran penting dalam seberapa tubuh butuh asupan makanan. Kamu harus mengetahui bagaimana caranya untuk mengendalikan emosi sehingga nafsu makanmu enggak berlebihan. Hindarilah stress karena itu bisa menjadi pemicu naiknya berat badan.

Beauty, jaga perasaanmu agar tetap baik-baik saja!

Baca Juga: Peduli Kesehatan dan Kecantikan, Guardian Hadirkan 'Self-care Saat Ramadan' untuk Penuhi Kebutuhan Pasar Indonesia

Baca Juga: Gencar Ekspansi, FIT HUB Resmi Buka 100 Klub, Tandai Pencapaian Sebagai Brand Gym Terbesar: Gak Cuma Bicara, tapi Bertindak!