Menu

Mengenal Ela-ela, Tradisi Ramadan untuk Sambut Malam Lailatulkadar di Ternate, Seperti Apa Ya?

20 April 2021 14:30 WIB
Mengenal Ela-ela, Tradisi Ramadan untuk Sambut Malam Lailatulkadar di Ternate, Seperti Apa Ya?

Tradisi Ela-ela di Maluku Utara. (Google/Horizon Budaya)

HerStory, Jakarta —

Untuk masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara pasti sudah enggak asing lagi dengan tradisi saat bulan Ramadan. Tradisi Ela-ela untuk menyambut malam lailatulkadar di Maluku Utara ini cukup unik. Mengapa begitu?

Ela-ela merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan pada malam 27 Ramadan dengan cara membakar obor dan lampion sebagai simbol kegembiraan masyarakat atas turunnya lailaturkadar. Warga setempat berharap bisa mendapatkan keberkahan lailatulkadar.

Masing-masing rumah menyediakan tiga sampai empat ela-ela, baik yang terbuat dari bambu ataupun botol bekas. Ela-ela yang disiapkan oleh warga setempat akan dinyalakan setelah salat tarawih. Seluruh warga memasang obor sampai pagi di halaman rumahnya masing-masing. 

Selain memasang obor, para warga juga melakukan pembakaran damar. Hal tersebut dilakukan oleh warga setempat agar menciptakan aroma wewangian di wilayah tersebut karena Allah Swt dan para malaikat menyukai hal-hal yang wangi.

Tradisi Ela-ela yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun, diawali dengan pembacaan doa di Kedaton Kesultanan Ternate. Setelah itu, ritual persembahan hasil cengkih, permainan toki gaba-gaba, lantunan sastra lisan (Dorobololo), atraksi petik cengkih (cude cengkeh), pantun parut kelapa, gala massal atraksi bambu gila (Baramasuen), permainan bola api, hingga sajian kuliner khas Ternate.

Selain itu, ada juga sejumlah lomba, seperti foto terkait semarak Ela-ela yang melibatkan seluruh kelurahan di Kota Ternate dengan penilaian yang dititikberatkan pada semaraknya obor dan lampion serta antusias warga di setiap keluraha.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.