Di saat mewabahnya virus corona di Indonesia, banyak sekali istilah-istilah yang kita dengar. Istilah seperti ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) seringkali kita dengar, tapi mungkin banyak orang yang belum mengetahui istilah OTG atau Orang Tanpa Gejala. Istilah tersebut baru saja direvisi dari pedoman pencegahan dan pengendalian virus corona oleh Kementerian Kesehatan.

Nah, apa sih OTG itu? Istilah OTG atau Orang Tanpa Gejala ini dikategorikan untuk orang-orang yang memiliki risiko tertular virus corona dari orang yang positif terinfeksi, tapi tak bergejala. Lalu, siapa saja orang-orang yang berpotensi sebagai OTG atau Orang Tanpa Gejala? 

Baca Juga: Minum Banyak Air Putih Dapat Menangkal Virus Corona? Bener Enggak Sih?

Ada tiga kriteria orang-orang yang berpotensi sebagai OTG atau Orang Tanpa Gejala. Wah, apa saja ya? Yuk, simak baik-baik kriterianya!

Petugas kesehatan

Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar, dan membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus virus corona dapat berpotensi sebagai OTG atau Orang Tanpa Gejala. Hal tersebut bisa terjadi apabila petugas kesehatan tersebut tak menggunakan alat pelindung diri.

Orang yang berada dalam satu ruangan

Nah, untuk orang yang berada dalam satu ruangan yang sama dengan kasus dalam dua hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala dapat berpotensi sebagai OTG atau Orang Tanpa Gejala.

Baca Juga: Update Corona 5 April 2020: Kasus Positif Bertambah Menjadi 2.273, Setengahnya dari DKI Jakarta!

Orang yang bepergian bersama

Untuk orang yang bepergian bersama dalam jarak yang dekat juga berpotensi sebagai OTG atau Orang Tanpa Gejala. Orang yang bepergian bersama dalam angkutan umum juga berpotensi sebagai OTG, lho.

Semoga bermanfaat!