Menu

Kapan Batas Makan Malam Terakhir yang Baik untuk Kesehatan?

29 April 2021 18:00 WIB
Kapan Batas Makan Malam Terakhir yang Baik untuk Kesehatan?

Mengonsumsi junk food. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Ketika malam hari, rasa lapar sering kali muncul. Meskipun makan larut malam bisa terasa sangat memuaskan, ternyata itu ada efek negatifnya lho. 

Jika kamu sering kali mengonsumsi makan ketika larut malam, akan berisiko untuk mengalami masalah pencernaan, mimpi buruk atau bahkan kenaikan berat. Dan sekarang, selama pandemi rutinitas hampir semua orang menjadi terganggu. Saat pandemi, semua orang lebih sering berada di rumah dan membuat jam makan serta jam tidur jadi berantakan. Kebiasaan ini mungkin menyebabkan waktu makan jadi mundur saat larut malam dan itu akan berdampak pada kesehatan.

Enggak ada yang salah dengan menyantap camilan ketika larut malam, tetapi Bethany Doerfler, ahli diet penelitian klinis di Northwestern Medicine mengatakan bahwa penting untuk menetapkan waktu makan sehingga meminimalisir ngemil di malam hari.

Lantas sebenarnya kapan waktu ideal untuk berhenti makan sebelum tidur?

Doerfler menyarankan untuk jam 19.30 menjadi batas terakhir makan. Tetapi, gaya hidup setiap orang berbeda.

"Idealnya kamu harus selesai makan sedini mungkin. Agar tubuh bisa puasa selama 12 atau 13 jam ketika tidur," ujar Doerfle dikutip HuffPost (29/4/2021).

Ditambahkan oleh Alexander Ford, ahli diet terdaftar dan dokter osteopati, waktu terbaik untuk berhenti makan itu tergantung pada waktu tidur, jenis makanan apa yang dimakan, dan seberapa banyak makanan yang dikonsumsi.

"Saya akan menyarankan untuk menghentikan makan terakhir Anda sekitar tiga sampai empat jam sebelum tidur, sehingga tubuh  bisa tidur sepanjang malam. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa dibutuhkan waktu sekitar empat jam untuk mengosongkan perut setelah makan dan makanan yang lebih besar dan berlemak mungkin membutuhkan waktu lebih lama," kata Ford.

Setelah makan langsung tidur dapat menyebabkan banyak masalah pencernaan, termasuk gangguan pencernaan dan refluks asam. Gangguan pencernaan atau sakit perut terkadang terjadi saat makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Sementara refluks asam terjadi ketika beberapa kandungan asam lambung meresap ke kerongkongan.

Baca Juga: Transparan dan Terverifikasi, Alodokter Choice Hadir untuk Suguhkan Konsumen Informasi Akurat Soal Produk Kesehatan, Simak Yuk!

Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan Saluran Cerna, Yuk Mulai Tinggalkan Makanan Ultraporses!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan