Menu

Psikolog: Keseringan Bermain Media Sosial Bisa Pengaruhi Psikologis hingga Tingkatkan Risiko Depresi

30 April 2021 22:30 WIB
Psikolog: Keseringan Bermain Media Sosial Bisa Pengaruhi Psikologis hingga Tingkatkan Risiko Depresi

Ilustrasi kecanduan bermain media sosial di ponsel. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, seiring berjalannya waktu teknologi pun semakin berkembang. Di zaman sekarang hampir semua orang memiliki telepon genggam atau ponsel.

Penggunaan ponsel enggak lepas dari peranan media sosial yang semakin banyak digunakan. Dengan adanya media sosial, banyak kesempatan-kesempatan baru yang bida didapatkan, seperti berkenalan dengan orang di beda negara hingga belajar secara virtual di masa pandemi COVID-19 ini.

Namun, penggunaan media sosial juga harus tahu batasan. Balik lagi, prinsipnya adalah segala sesuatu yang berlebihan akan memberikan dampak buruk. Hal itu pula terjadi ketika terlalu sering bermain media sosial.

Hal itu juga dibenarkan oleh Psikolog bernama Andria Charles M.Psi. Ia mengatakan bahwa terlalu banyak menghabiskan waktu dengan bermain media sosial bisa meningkatkan risiko depresi.

"Ada penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa semakin lama menggunakan sosial media ternyata ada kaitannya dengan tingkat depresi yang lebih tinggi karena biasanya anak-anak, remaja, atau mungkin dewasa muda begitu mengalami depresi membuat susah tidur, enggak bisa connect dengan orang lain, enggak merasa nyaman ketika terlibat dalam interaksi," ujar Andria saat Sampoerna Academy X HaloDoc Webinar “Gen-Z Mental Health Issues”, Jumat (30/4/2021).

"Dengan begini, mereka mencari pengalihan cara yang paling gampang dengan buka internet karena enggak tahu mau ngapain lagi mereka sendiri secara mental dalam kondisi down," sambung Andria.

Media sosial juga menjadi ajang pamer. Hal ini tentu akan memberkkan dampak yang serius pada psikologis seseorang, misalnya membanding-bandingkan diri. Padahal segala sesuatu yang ada di internet belum tentu sesuai dengan kenyataan.

"Penggunaan media sosial bisa berdampak buruk pada psikologis penggunanya. Tingkat kecemasan lebih tinggi karena banyak paparan yang terjadi, banyak melihat kehidupan orang lain yang kita sendiri sebenarnya enggak tau apa yang terjadi, apakah yang diposting itu sebenernya kehidupan dia yang sesungguhnya," papar Andria.

"Tetapi, ketika seseorang dalam kondisi mental yang enggak baik kadang-kadang mereka ngga mampu berpikir secara logis, sehingga apa yang mereka lihat yang mereka interpretasi. Banyak kecemburuan di media sosial yang mempengaruhi tingat kecemasan dan depresi. Ini jadi lingkaran permasalahan yang enggak selesai," tutupnya.

Baca Juga: Akhirnya Ungkap Wajah Gemas Anak ke Media Sosial, Jennifer Coppen: Tolong Baik Sama Aku Ya...

Baca Juga: Hal Kecil Berdampak Besar, Benarkah Media Sosial Bisa Bikin Rumah Tangga Hancur Berantakan? Catat Ya Moms Pencegahannya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan