Menu

Filosofi di Balik Bubur Ayam yang Mengajarkan Toleransi ala Ayu Kartika Dewi

07 Juni 2021 16:30 WIB
Filosofi di Balik Bubur Ayam yang Mengajarkan Toleransi ala Ayu Kartika Dewi

Ayu Kartika Dewi dalam Acara Webinar Unilever Indonesia x IDNTimes. (Jasmine Rahmanizahra)

HerStory, Bandung —

Perbedaan memang banyak bentuknya dan juga bermacam-macam. Menurut Ayu Kartika Dewi, Staf Khusus Presiden RI dan Founder Toleransi.id, aspek keberagaman sangat luas.

Dalam mempelajari keberagaman dan toleransi, Ayu Kartika Dewi sering mengumpamakannya dengan menggunakan filosofi bubur ayam, yakni diaduk atau tidak diaduk.

Menurut Ayu, definisi mengenai toleransi adalah dengan memahami filosofi ini.

"Bagi saya, definisi toleransi yang paling sederhana di kepala saya itu, ya filosofi bubur diaduk," ucap Ayu ketika menjadi pembicara di acara webinar Unilever Indonesia x IDN Times: Gue Udah Toleran Belum, Sih? pada Senin (07/06/2021).

"Kalau lo makannya mau diaduk, ya, silahkan, terserah. Selama lo nggak memaksa gue untuk makan buburnya harus diaduk," tambahnya lagi.

Poin utama dari filosofi ini menurut Ayu adalah meskipun adanya perbedaan antara mereka yang makan bubur diaduk dan tidak diaduk, keberagaman tersebut dapat tetap membawa orang untuk bisa mengobrol seperti biasa.

Ayu juga mengatakan bahwa dengan contoh sederhana dari filosofi bubur, masyarakat bisa mulai untuk menaikkan "kelas" mereka untuk mempelajari toleransi lebih luas. Indonesia yang luas tentunya memiliki berbagai macam keanekaragaman di dalamnya.

Baca Juga: Praktis dan Nikmat, Nasi Sisa Dibikin Bubur Ayam Kuah Kuning Saja Moms untuk Sarapan, Dijamin Endul!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan