Menu

Dear Bunda! Kenali Ini Gangguan Mental yang Umum Terjadi pada Anak-Anak

16 Januari 2020 17:00 WIB
Dear Bunda! Kenali Ini Gangguan Mental yang Umum Terjadi pada Anak-Anak

Anak kecil yang sedang menangis (Unsplash/Arwan Sutanto)

HerStory, Jakarta —

Pasti di antara Beauty sudah tahu, kalau gangguan mental bisa terjadi kepada siapa pun dan kapan pun. Enggak memandang usia maupun jenis kelamin. Enggak cuma orang dewasa, ternyata anak-anak juga rentan terkena gangguan mental lho! 

Tapi sayangnya, banyak orang tua yang kurang menyadari atau enggak tahu gejala penyakit mental pada anak. Kalau ada yang tahu tanda bahayanya, kemungkinan besar sulit membedakan tanda-tanda masalah dan perilaku masa kecil yang normal. 

Gangguan mental yang terjadi pada anak kecil sama saja seperti orang dewasa, yang membedakan adalah cara mengekspresikannya. Misalnya, kalau anak kecil mengalami depresi mungkin mereka akan terlihat sering marah ketimbang orang dewasa yang melampiaskannya lewat kesedihan.

Terus, apa aja ya gangguan mental yang bisa diderita oleh anak-anak? Melansir dari Mayo Clinic, berikut HerStory rangkum beberapa di antaranya:

Gangguan kecemasan

Anak-anak yang memiliki gangguan kecemasan, seperti obsesif-komplusif, stres pasca-trauma, fobia sosial, dan gangguan kecemasan umum mengalami kecemasan yang dapat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Kalau gangguan kecemasan ini sudah sangat mengganggu aktivitasnya, ada baiknya Beauty sebagai Ibu untuk membawanya ke dokter ahli.

Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)

Kondisi ini biasanya diawali dengan gejala anak yang terlalu hiperaktif, kesulitan memberikan perhatiannya dan perilaku yang impulsif. Beberapa anak yang terkena ADHD kemungkinan besar mengalami ketiga gejala tersebut. Sementara yang lain mungkin hanya mengalami satu gejala saja.

Autism Spectrum Disorder (ASD)

Gangguan spektrum autisme adalahgangguan perkembangan serius yang muncul pada anak usia dini, biasanya sebelum berusia tiga tahun. Meskipun gejala dan tingkat keparahannya bervariasi, ASD sangat memengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Gangguan makan

Enggak cuma orang dewasa yang terkena gangguan makan akibat terobsesi dengan penampilan kurusnya. Gangguan makan pada anak, seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebih. Anak-anak bisa saja terlalu fokus pada makanan sehingga ia tidak mempedulikan keadaan sekitarnya. Anak-anak yang mengalami gangguan ini bisa berakibat fatal pada keselamatan jiwanya.

Gangguan mood

Gangguan mood seperti depresi dan bipolar dapat menyebabkan seorang anak merasakan perasaan sedih yang terus-menerus atau perubahan suasan hati yang ekstrem.

Skizofrenia

Selanjutnya ialah Skizofrenia, salah satu gangguan mental yang membuat penderitanya berhalusinasi. Penyakit mental kronis ini menyebabkan anak kehilangan kontak dengan psikosis atau kenyataan.

Nah, Beauty itu tadi jenis gangguan mental yang bisa diderita oleh anak-anak. Kalau kamu sudah menjadi orang tua, ada baiknya ketika tahu kondisi mental anak yang lagi enggak baik-baik aja, kamu bisa langsung membawanya ke ahli psikiater. Biarkan mereka yang mendiagnosa penyakit apa yang diderita oleh si Kecil.

Saat mengetahui kondisi anak yang mengalami gangguan mental, jangan membuatnya drop atau bahkan terlalu menyesali diri. Kamu bisa mengajaknya untuk bersantai dan bersenang-senang. Puji kekuatan dan kemapuan yang mereka miliki. Terus berikan motivasi kepadanya, di titik terendahnya sekali pun. 

Baca Juga: Komitmen Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Rumah Sakit St. Carolus Summarecon Serpong Dapat Penghargaan dari Pemerintah, Intip Gerakannya!

Baca Juga: Moms Merapat! Simak 6 Tips Menjaga Kesehatan Anak saat Kualitas Udara Memburuk, Salah Satunya Cukupi...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan