Setiap orang tua pasti ingin menjadi saksi tumbuh kembang anaknya. Mulai dari baru lahir hingga bisa perlahan-lahan mengoceh jadi salah satu momen terbaik menjadi orang tua.

Suara 'da dada' atau 'bababa' bayi adalah batu loncatan untuk kata-kata pertama bayi. Ocehan atau babbling adalah rangkaian suara vokal dan konsonan yang biasanya dialami oleh bayi. Ocehan ini mungkin dianggap tak begitu berarti, tetapi ternyata babbling bisa memainkan peran penting dalam mendorong perkembangan bahasa pada bayi lho.

Ocehan bayi kadang-kadang disertai dengan suara menderu atau mendeguk. Bayi yang baru lahir mulai mengoceh untuk mengekspresikan keinginan mereka untuk berbicara.

Seorang bayi akan mengoceh untuk meniru kata-kata yang diucapkan oleh orang tua atau pengasuh. Enggak jarang, bayi juga meniru suara di sekitar.

Mengoceh juga bisa menjadi respons terhadap sensasi. Indra bayi kewalahan dengan beberapa rangsangan. Mengoceh adalah salah satu dari banyak respons yang digunakan untuk menunjukkan reaksi mereka terhadap sensasi baru. Beberapa bayi mungkin mengoceh ketika dikejutkan oleh suara keras. Dalam kasus seperti itu, bayi mungkin menangis dan mengoceh dengan nada yang lebih tinggi.

Kapan Bayi Mulai Mengoceh?

Menurut American Academy of Pediatrics, bayi mulai mengoceh sejak usia empat bulan. Bayi akan mengoceh dengan nada yang berbeda untuk mengekspresikan emosi, dan mencoba untuk meniru suara yang mereka dengar.

Seiring bertambahnya usia, ocehan mulai semakin membaik dan pada usia 12 bulan, bayi akan dapat mengucapkan kata-kata dan seruan sederhana, seperti “Mama”, “Dada”, dan “Oh”.

Tapi, orang tua perlu mengingat bahwa setiap bayi dapat mencapai fase mengoceh pada usia yang berbeda