Pascamelahirkan, orang tua perlu merencanakan beberapa hal ketika membawa si kecil pulang ke rumah. Salah satu yang harus direncanakan adalah termasuk di mana si kecil akan tidur.

Jika baru melahirkan kemungkinan besar orang tua mempertimbangkan untuk tidur bersama anak di kamar yang sama. Namun, seiring bertambahnya usia bayi, orang tua perlu membiasakan untuk tidur di kamarnya sendiri. Lantas sebenarnya kapan si kecil harus tidur di kamarnya sendiri?

Melansir laman MomJunction (2/7/2021) American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orang tua berbagi kamar dengan bayinya selama enam bulan pertama hingga 12 bulan. Para ahli menyatakan bahwa berbagi kamar selama tahun pertama kehidupan bayi dapat mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) hingga 50 persen.

Belum diketahui secara pasti mengapa tidur bersama orang tua bisa menurunkan risiko kemungkinan SIDS pada anak. Tetapi, tidur bersama orang tua bisa membuat bayi tidur lebih nyenyak. Ketika tidur bersama orang tua, bayi lebih mudah disusui. Dengan menyusui, telah terbukti bisa mengurangi risiko SIDS hingga 70 persen.

Menjaga bayi di kamar tidur Anda selama 12 bulan pertama juga dapat membantu meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak.

“Hubungan orangtua-anak sangat ditingkatkan dengan membiarkan anak tidur di kamar orang tuaselama mungkin,” kata S. Daniel Ganjian, MD, seorang dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.

Bagaimana Mengenalinya Anak untuk Bisa Tidur Di Kamar Sendiri?

Tak ada cara khusus untuk mengetahui apakah anakmu siap untuk tidur sendiri. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan apakah anakmu sudah siap untuk tidur di kamarnya sendiri:

• Kesehatan
• Adanya kondisi medis kronis
• Anak sedang dalam pengobatan