Menu

The Power of #BacaSampaiTuntas VOL. 3, Metta Dharmasaputra: Berguna untuk Menghindari Diri dari Keracunan Informasi Sampah!

05 Juli 2021 14:15 WIB
The Power of #BacaSampaiTuntas VOL. 3, Metta Dharmasaputra: Berguna untuk Menghindari Diri dari Keracunan Informasi Sampah!

Ilustrasi orang sedang membaca. (Unsplash/Ying Ge)

HerStory, Jakarta —

Di tengah perkembangan zaman, setiap orang tentu memiliki setidaknya satu akun media sosial. Dengan begitu, segala informasi bisa didapat dalam waktu yang sangat cepat.

Tapi, meski semua sudah modern masih banyak orang yang mudah termakan hoaks. Pasalnya di era digital ini sangat mudah untuk mendapatkan informasi.

Hal itu tentunya berkaitan dengan minimnya minat baca masyarakat di Tanah Air. Surveri dari PISA rilisan OECD (2015) menunjukkan bahwa ternyata Indonesia menduduki peringkat 62 dari 70 negara.

Tentu sangat miris mengetahui hal tersebut. Padahal sudah jadi rahasia umum bahwa membaca jadi salah satu fondasi bagi pendidikan suatu bangsa.

Dengan begitu, Warta Ekonomi Group yang terdiri atas WartaEkonomi.co.id dan HerStory.co.id mengisiasi sebuah gerakan #BacaSampaiTuntas untuk turut menggaungkan literasi di Indonesia.

Melalui gerakan #BacaSampaiTuntas, Warta Ekonomi Group mengajak masyarakat untuk membudayakan membaca informasi secara tuntas sehingga pemahaman yang diterima menjadi utuh dan menyeluruh. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat membentengi diri dari informasi yang bersifat provokatif maupun informasi yang tidak benar.

Sebagai bagian dari campaign #BacaSampaiTuntas, Warta Ekonomi Group melakukan bincang-bincang dengan Co-Founder & CEO Katadata, Metta Dharmasaputra. Ia pun memberikan tanggapanya terkait literasi membaca masyarakat di Indonesia.

"Sejak lama, tingkat literasi kita memang enggak terlalu tinggi. Apalagi saya makin khawatir dengan perkembangan media sosial, di mana orang hanya bergantung pada gadget yang bisa menghilangkan budaya baca. Bahkan, sekarang ini banyak orang yang lebih suka mendengar ketimbang membaca," ujar Metta saat Live Instagram bersama Warta Ekonomi Group, Kamis (1/7/2021).

Metta juga berpendapat bahwa masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan kultur mendengar daripada membaca. Misalnya saat pertunjukan wayang yang akan mendengar seorang dalang menceritakan sebuah kisah. Metta berpendapat bahwa masyarakat Indonesia kekurangan kultur yang berhubungan dengan membaca dan menulis.

"Melihat kondisi sekarang sepertinya terpengaruh dengan faktor pendidikan yang tak membiasakan untuk membaca. Jadi orang lebih banyak menghafal, bukan membaca dan menikmatinya. Kalau orang menghafal sebetulnya kan tidak menikmati, ya. Misalnya pelajaran sejarah. Saat ini pelajaran sejarah hanya diajarkan untuk hafalan, bukan dibuat menjadi suatu cerita. Sepertinya tradisi membuat atau menulis cerita ini yang kurang. Mungkin itu menjadi faktor penyebabnya," beber Metta.

"Mungkin langkah pasti yang bisa diambil menurut saya berkaitan dengan cara mendidik anak. Penting untuk membiasakan dan mendekatkan anak dengan buku sedini mungkin, bahkan di saat dia belum bisa baca. Buatlah agar dia akrab dengan buku," lanjutnya.

Metta juga mengatakan bahwa dengan adanya teknologi digital yang serba cepat, tradisi menulis akan semakin jauh. Semakin berkembangnya teknologi informasi, pekerjaan yang dilakukan makin mudah, sehingga cenderung abai membaca. Namun, jangan menyalahkan media sosial karena itu merupakan fenomena yang luar biasa. Orang bisa mendapat informasi dengan cepat dan saling terkoneksi satu sama lain.

"Kalau enggak baca sampai tuntas, persoalannya adalah informasi yang membanjiri harus disaring. Saringan ini mau enggak mau adalah diri kita sendiri. Misalnya saat Anda sakit, maka harus minum obat. Jika Anda telan semua obat yang ada tanpa membaca aturan pakai akan menjadi keracunan," ujar Metta.

"Sama seperti berita, tanpa ada memfilternya terlebih dahulu akan menjadi toxic bagi diri kita. Jangan sampai kita keracunan informasi yang berlimpah itu. Jadi, #BacaSampaiTuntas untuk menghindari kita dari keracunan informasi sampah yang berlimpah dan kita masukkan ke dalam badan," tutupnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana