HerStory, Jakarta —

Beberapa waktu terakhir, di media sosial heboh mengenai pencapaian yang harus diraih ketika masuk umur 25 tahun. Ada yang menyebutkan bahwa di umur 25 tahun sudah punya uang 100 juta, beli mobil dengan uang pribadi, dan ada yang sudah bisa DP (down payment) rumah.

Ketika mendengar pernyataan itu, mungkin akan menimbulkan rasa khawatir bagi banyak orang yang belum bisa meraih pencapaian itu. Ada juga yang merasa takut ketinggalan dengan yang lain. Itu menandakan bahwa kamu lagi mengalami FOMO.

Apa Itu FOMO?

Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan yang mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada kamu. FOMO sendiri semakin terasa akibat adanya media sosial pasalnya banyak orang yang membagikan kesuksesan, atau memamerkan harta, atau kebahagian secara visual yang membuat orang lain merasa ketinggalan jika takmengikutinya.

Jika kamu mengalami FOMO, itu bisa berakibat fatal pada kesehatan mental dan juga finansialmu lho.

Apa Hubungan FOMO dengan Kondisi Keuangan?

Dilansir dari laman Finansialku (6/7/2021) FOMO bisa memberikan dua efek, yaitu FOMO untuk menghabiskan uang dan FOMO untuk melakukan investasi secara gila-gilaan. Apakah itu baik? tentu saja enggak. Segala sesuatu yang berlebihan bisa menimbulkan kecerobohan tanpa pemikiran yang matang.

Hal ini mungkin dialami oleh sebagai besar generasi milenial yang lahir pada tahun 1981 hingga 1996. FOMO menghabiskan uang ini merupakan perasaan takut ketinggalan jika tak mengikuti trend yang ada, contohnya dari gadget setiap ada teknologi terbaru seputar laptop, handphone, kamera, atau smart watch ingin selalu ter-update versi terbaru.

Jika itu tak diikuti maka muncul perasaan tertinggal dengan teman kerja, atau teman tongkrongan akan terasa, sehingga alokasi uang akan melulu tentang gadget terbaru. Dengan begitu, kamu akan lebih banyak mengalokasikan keuangan untuk sekedar melakukan 'validasi' rasa ketakutan dan ketinggalan jika kamu tak memiliki gadget terbaru.

Bagaimana Mengatasi FOMO, dalam Kondisi Keuangan?

Mengetahui Mana Keinginan Mana Kebutuhan

Hal pertama yang perlu diterapkan agar kamu bisa mengatasi FOMO adalah dengan mengontrol diri sendiri atau biasa disebut Self-control. Mungkin ini terdengar mudah, tetapi nyatanya banyak orang yang enggak bisa mengontrol diri mana yang sifatnya keinginan mana yang sifatnya kebutuhan.

Jika memang kebutuhan maka akan ada budget yang dikhususkan untuk membelinya, namun jika keinginan maka boleh alokasikan keuangan jika berlebih atau harus ada pengganti dari keinginan lainnya. Misalnya, kamu FOMO terhadap sneakers terbaru, namun itu hanyalah keinginan saja, jadi misal budget mana yang kira-kira bisa menggantikan alokasi sneakers tersebut, contoh pembelian sneakers diambil dari budget liburan.

Dengan begitu, kamu akan memiliki tujuan utama keuangan agar tetap berjalan dengan lancar, dan memiliki tanggung jawab atas setiap tindakan yang ada.

Cari Tahu Dulu Sebelum Berperilaku Impulsif

Siapa di sini yang membiasakan melakukan sedikit research atau mencari tahu sebelum mengambil keputusan? Ternyata ini sangat penting untuk dilakukan lho. Dengan mencari tahu barang yang kamu ingingkan, itu berarti kamu bisa berpikir secara matang dalam setiap kesempatan.

Hal ini berlaku untuk keputusan-keputusan keuangan yang sifatnya dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Misalnya, jika ingin membeli gadget, lakukan research dulu nih mulai dari kualitasnya, spec, dan juga brand nya. Nah untuk membelinya jangan lupa untuk research terhadap keuangan juga ya, mau dilakukan secara cash atau cicilan.

Jika cicilan akan menggunakan kartu kredit apa, bagaimana untuk pelunasannya apakah rasio cicilan hutang masih masuk kedalam pengeluaran wajib kita dan sebagainya.