Menu

Serupa tapi Tak Sama, Berikut Ini Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil yang Jarang Diketahui

03 Agustus 2021 16:20 WIB
Serupa tapi Tak Sama, Berikut Ini Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil yang Jarang Diketahui

Ilustrasi ibu hamil yang terpapar covid-19. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Tak cuma lansia yang rentan tertular Covid-19, ibu hamil yang memang rentan terserang penyakit pun sama rentannya terpapar virus asal Wuhan ini. 

Belum lagi varian Delta yang diperkasai lebih cepat menular dibandingkan varin Alfa dan Beta. 

Sejatinya memang ibu hamil harus lebih memproteksi diri demi kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil harus selalu berada dibawah pengawasan dokter dan tak bisa sembarangan mengonsumsi makanan, olahraga, beraktivitas, sampai posisi tidur. 

Berdasarkan data terakhir dari Perkumpulan Obsterti dan Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat setidaknya 72% ibu hamil mengalami kematian ketika usia kehamilannya menginjak usia 37 minggu akibat terpapar covid-19 sejak April 2020 - April 2021. 

Dengan begitu, Moms harus lebih waspada dan lebih ekstra memproteksi diri dari segala macam hal yang ada. Tak cuma mematuhi protokol kesehatan, Moms juga harus lebih ketat menjalani hidup dan gaya sehat demi kesehatan bersama janin. 

Gejala dari Covid-19 ini hampir serupa nyaris tipis dengan gejala awal kehamilan yakni mual, muntah, sesak nafas, sampai demam. Namun, bedanya terletak gejala dari Covid-19 ini akan mengalami anosmia atau kehilangan indera penciuman. 

Melansir dari haibunda.com (3/8/2021), berikut ini klasifikasi gejala Covid-19. 

Gejala Ringan

Gejala ringan meliputi demam, mual, muntah, batuk, pilek, nyeri perut, diare, nyeri otot dan tulang, nyeri tenggorokan, kehilangan indera penciuman (anosmia), dan tingkat saturasi oksigen lebih dari 95%. 

Gejala Sedang

Hampir serupa dengan gejala ringan, namun gejala sedang juga ditandai dengan nafas yang menjadi cepat 20-30 menit dengan tingkat saturasi oksigen kurang dari 95%. 

Gejala Berat

Untuk gejala berat, pasien yang terpapar covid-19 pernafasannya akan menjadi lebih cepat menjadi 30 tarikan per menit yang menyebabkan sesak nafas. Serta tingkat saturasi oksigen kurang dari 95%. Sehingga perlu penangan cepat untuk mendapatkan alat bantu pernafasan atau dapat berujung hal yang fatal. 

Meskipun begitu, Moms lebih baik rutin melakukan tes swab untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya agar lebih memastikan dan bisa memberikan penangan yang lebih cepat. Supaya hal-hal yang tak diinginkan dapat segera teratasi dengan baik.

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Kesehatan di Dunia, Ahli Khawatirkan Muncul Varian Baru, Tetap Waspada Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.