Menu

Batasi Ya Moms! Ini Dampak Buruk Jika Anak Kecanduan Menonton Televisi

13 Agustus 2021 10:00 WIB
Batasi Ya Moms! Ini Dampak Buruk Jika Anak Kecanduan Menonton Televisi

Dua kakak beradik sedang menonton televisi. (Pixabay/Victoria_Borodinova)

HerStory, Jakarta —

Apakah si kecil tiba-tiba mengajak nonton TV secara tiba-tiba? Apakah kamu merasa bahwa ia semakin ketagihan menonton TV? Apakah dia mulai mengamuk di rumah setiap kali kamu mematikan TV?

Jika anakmu tampak lebih terpaku pada televisi daripada mainannya, inilah saatnya orang tua tahu bagaimana hal itu dapat memengaruhi tumbuh kembang si kecil. Menurut sebuah penelitian yang dibagikan oleh majalah TIME, balita yang menonton TV sebelum atau di usia prasekolah memiliki risiko lebih besar untuk tantangan perkembangan dan perilaku dibandingkan dengan balita yang tak menonton TV lho.

Menonton TV pada usia yang begitu muda dapat menunjukkan beberapa masalah serius pada saat ia mencapai usia 10 tahun. Pada saat balita mencapai usia 10 tahun, ia cenderung tak tertarik pada sekolah, makan tak sehat, dan menjadi gemuk.

Menonton TV selalu dianggap berbahaya, terutama pada anak usia yang sangat muda atau untuk di bawah tiga tahun. Sementara hampir semua ahli anak sepakat tentang pandangannya tentang efek berbahaya dari TV.

Dilansir dari laman Momjunction (13/8/021) berikut ini adalah dampak buruk ketika si kecil kecanduan menonton TV:

1. Dapat Merusak Struktur Otak Balita Secara Permanen

Menurut sebuah penelitian, terlalu banyak menonton TV dapat mengubah struktur otak anak secara permanen. Jika anakmu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton TV, ia akan memiliki jumlah materi abu-abu yang lebih tinggi di dekat korteks kutub depannya. Ini adalah area yang terletak di bagian depan lobus frontal anak. Kondisi seperti itu bisa berarti anak mungkin mengalami kesulitan dalam kecerdasan verbalnya.

Saat anak menonton TV, ia mungkin mendapatkan tontonan yang mendidik. Namun, kecepatan pengetahuan yang diperoleh balita dari menonton TV enggak selalu bervariasi atau meningkat sesuai dengan kemampuan mentalnya. Ini berarti anakmu mungkin bisa mengalami kerusakan pada fungsi kognitifnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana

Artikel Pilihan