Ilustrasi pernikahan. (Unsplash/Edited by HerStory)
Banyak yang beranggapan jika kehidupan setelah menikah adalah hal yang paling membahagiakan. Mereka beranggapan bahwa pernikahan adalah akir dari perjalanan cinta sepasang kekasih.
Padahal, kenyataannya pernikahan adalah gerbang awal untuk membangun kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
Menyatukan dua kepala menjadi satu itu bukan hal yang mudah lho Beauty. Belum lagi adanya problematika yang seringkali membuat kepala stres.
Karena itu, kamu perlu memikirkan matang-matang dan jangan terburu-buru untuk memutuskan untuk menikah hanya karena cemas, kesepian, ataupun iri melihat teman-teman yang sudah menikah.
Inilah beberapa mitos tentang pernikahan yang ternyata terbukti salah, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (24/8/2021).
Membayangkan hidup selamanya bersama pasangan memang membahagiakan. Namun, ternyata enggak selamanya perasaan bahagia itu ada lho.
Kamu pasti akan menemukan beberapa hal serta kekurangan pasangan yang mungkin baru kamu ketahui setelah menikah hingga mungkin membuat kamu jadi kurang memnyukainya.
Maka dari itu, kamu enggak bisa menggantungkan kebahagiaanmu lewat pernikahan. Sebaiknya, kamu harus menemukan caramu sendiri untuk bisa bahagia.
Banyak yang berpikiran bahwa pasangan hidup harus bisa menjadi teman terbaik kita. Enggak masalah sih kalau memang kamu berhasil mendapatkan pasangan yang tepat.
Tapi, bagaimana kalau enggak?
Meskipun pernikahan kamu memang membahagiakan, pasti adakalanya pasanganmu melakukan kesalahan yang mungkin membuatmu kecewa.
Maka dari itu, jangan beranggapan hanya karena dia sayang sama kamu, dia enggak akan membuatmu sedih atau kecewa.
Pernyataan ini sering kali didengar oleh banyak pasangan. Kehadiran anak dianggap dapat membuat kalian semakin dekat dan terikat seumur hidup.
Namun, faktanya jika kalian mulai memliki anak dan sudah memiliki masalah sejak awal dan enggak bisa berkompromi satu sama lain, memiliki anak justru menambah masalah serta bisa menjadi sumber pertengakaran kalian berdua.
Mengurus anak bukan perkara mudah lho, begitu juga dengan membesarkan anak.
Enggak jarang alasan beberapa orang memutuskan untuk menikah adalah karena mereka ingin ada seseorang yang menemani hingga tak kesepian lagi. Memang, setelah menikah kamu akan memiliki pasangan yang bisa kamu temui setiap hari.
Tapi, bukan berarti kamu tak akan merasa kesepian. Kesepian itu hadir ketika pasangan sudah enggak lagi perhatian dan kamu merasa enggak dicintai.
Untuk itu, kamu perlu membuat mindset bahwa kamu dapat merasa 'penuh' dengan sendirinya tanpa perlu menggantungkannya pada pasangan.
Ketika kamu sudah lama menikah, mungkin kamu akan berpikiran bahwa pasangamu sudah sangat mengenalmu dan tau jalan pikiranmu.
Eits, itu pikiran yang salah besar lho. Faktanya, pasangan kamu bukanlah seorang mind reader yang bisa tahu perasaanmu tanpa kamu katakan.
Jadi, turunkan egomu dan katakan apa pun yang mengganjal di hatimu untuk memperbaiki masalah yang terjadi.
Banyak yang mengatakan bahwa masalah suami istri sebaiknya langsung diselesaikan dan jangan dibawa tidur. Namun, pada kenyataannya, adakalanya masalah enggak bisa diselesaikan dalam satu hari.
Kamu dan pasangan perlu waktu sejenak untuk dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Dalam pernikahan, cinta memang penting. Namun, bukan berarti semua masalah bisa selesai hanya dengan cinta.
Seiring waktu berjalan, kamu akan tahu bahwa yang paling penting selain cinta adalah komunikasi, pengertian, toleransi, kompromi, kesetiaan, dan saling mendukung akan benar-benar membuat pernikahan jauh lebih kuat dibandingkan dengan cinta.
Itulah 7 mitos tentang pernikahan yang terbukti salah. Semoga bermanfaat ya Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.