Tekanan darah tinggi adalah awal dari berbagai komplikasi penyakit jantung. Tekanan darah tinggi dianggap sebagai penyebab utama kematian dini di berbagai belahan dunia. Kondisi ini umumnya menampilkan sensasi berdebar dan pusing kepala.

Tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor predisposisi, salah satunya adalah suhu air yang kamu gunakan ketika mandi. Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa suhu air untuk mandi harian dapat menyebabkan tekanan darah berfluktuasi.

Dokter Adolph Hutter, profesor kedokteran di Harvard Medical School, mengatakan bahwa suhu tinggi di bak mandi air hangat atau sauna menyebabkan pembuluh darah melebar, yang menurunkan tekanan darah. Ini sangat baik bagi para penderita hipertensi atau darah tinggi.

Namun, dr. Adolph mengimbau bagi pemilik tekanan darah rendah untuk berhati-hati ketika sedang mandi air hangat.

“Orang-orang berusia 70-an atau lebih yang tekanan darahnya rendah juga harus ekstra hati-hati saat mandi air hangat. Masuklah secara bertahap, sehingga tubuh dapat mengakomodasi secara bertahap," ujar dr. Adolph dikutip Express (3/9/2021).

Air hangat yang didefinisikan memiliki suhu di atas 41 derajat celsius dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, yang dapat menyebabkan pusing dan pening.

Darah rendah mengacu pada tekanan darah dengan tekanan sistolik turun sekitar 110mmHg atau lebih rendah. Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi dan memaksa darah mengalir melalui arteri atau ketika jantung beristirahat di antara detak, tekanan darah turun ke nilai terendah, yang dikenal sebagai tekanan diastolik.

Menurut British Heart Foundation, gejala tekanan darah tinggi meliputi:

Penglihatan kabur

Sesak napas

Sakit dada

Pusing

Mimisan

Sakit kepala

Baca Juga: Bikin Darah Tinggi Anjlok, Ini 5 Makanan Tinggi Protein untuk Turunkan Tekanan Darah, Cuss Langsung Coba Moms!

Baca Juga: Catat! 2 Minuman yang Kudu Beauty Hindari Agar Terbebas dari Hipertensi