Sebagian besar orang tentunya pasti memiliki tahi lalat pada tubuhnya. Karena hampir dimiliki oleh setiap orang, keberadaan tahi lalat terkadang tak dihiraukan dan menganggapnya sebagai hal yang tak berbahaya. 

Memang, tahi lalat umumnya memang tak membahayakan karena tahi lalat merupakan sel melanosit (sel penghasil zat warna) pada kulit. Yang mana ketika sel melanosit tumbuh secara berdekatan maka terbentuklah tahi lalat. 

Kendati begitu jika sel melanosit ini tumbuh diluar kendali tentunya akan memberikan dampak tak baik bagi tubuh, yakni kanker kulit (melanoma). Terlebih tanda yang diberikan melanoma ini mirip dengan keberadaan dari tahi lalat. 

Walaupun nampak serupa tapi tetap keduanya ini berbeda. Untuk membedakannya, Beauty dapat memeriksakan tahi lalat yang ada dengan 5 hal berikut ini sebagaimana dilansir dari berbagai sumber (8/9). 

1. Bentuk 

Tahi lalat yang normal memiliki bentuk yang simetris seperti bulat atau oval. Sedangkan tanda dari kanker kulit ini tak simetris lantaran adanya pertumbuhan sel yang cepat.

2. Ukuran

Umumnya tahi lalat hanya berdiameter kurang dari 5 milimeter. Jika lebih dari 6 milimeter maka tahi lalat tersebut perlu diwaspadai. 

3. Tepian

Pada tanda dari kanker kulit, tahi lalat akan memiliki border atau tepian tak beraturan, berlekuk, dan kabur. 

4. Warna

Tahi lalat normal hanya akan memiliki satu warna dan sama rata. Jika pada tahi lalat terdiri dari berbagai warna termasuk cerah ada kemungkinan sebagai tanda dari kanker kulit. 

5. Berubah dan Berkembang

Tahi lalat yang sudah terbentuk maka dari ukuran, warna, dan bentuknya akan sama dan tak berubah. Lain hal dengan tanda dari adanya kanker melanoma, tahi lalat akan berubah ukuran, warna, dan bentuk yang bahkan tak sama dengan tahi lalat yang lain. 

Nah, jika Beauty merasa ada tahi lalat yang janggal seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lebih baik segera konsultasi bersama dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.