Ilustrasi menu sarapan. (Unsplash/Heather Ford)
Sarapan merupakan kebiasaan sehat yang tak boleh terlewatkan oleh setiap orang, tak terkecuali untuk para penderita diabetes.
Adapun, beberapa manfaat sarapan bagi penderita diabetes diantaranya adalah mengontrol kadar gula darah, menjaga berat badan, membuat mood lebih baik, meningkatkan fokus dan konsentrasi, dan menghindari makan tak terkontrol
Namun sayangnya, ada beberapa kebiasaan atau kesalahan saat sarapan yang sering dilakukan oleh penderita diabetes. Hal ini malah dapat berdampak buruk pada kadar gula darah.
Dikutip dari laman klikdokter, menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, MSc, berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan penderita diabetes saat sarapan yang sebaiknya dihindari, seperti:
Ingat ya, Beauty, melewati sarapan akan membuat pengidap diabetes lebih rentan mengonsumsi makanan berkualitas buruk, yang membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat.
Penderita diabetes sering meminum jus untuk sarapan. Padahal, sarapan dengan minuman jus sebaiknya dihindari karena jus tersebut biasanya tak mengandung serat yang dibutuhkan para penderita diabetes.
Sebenarnya sah-saha aja sih penderita diabetes minum kopi, asalkan takarannya sesuai. Dan pastikan. kopi tersebut tak ditambahkan gula atau cramer. Akan lebih baik lagi jika kamu mengonsumsi kopi hitam dibandingkan kopi susu, Beauty!
Ini nih yang sering disepelekan, kesalahan saat sarapan yang sering dilakukan penderita diabetes adalah tak makan serat. Karena itu, perbanyaklah sayuran dan buah-buahan dalam menu sarapan, ya Beauty!
Kesalahan pola makan penderita diabetes lainnya adalah mengonsumsi asupan tinggi karbohidrat sederhana dan rendah protein sebagai menu sarapan, seperti makan roti putih, donat, atau gula pasir.
Harusnya, penderita diabetes mengonsumsi karbohidrat kompleks sepeti roti gandum, kentang, dan oat. Telur adalah salah satu contoh protein yang baik untuk sarapan penderita diabetes.
Nah, Beauty, selanjutnya, untuk mengetahui porsi makanan yang dapat dikonsumsi, berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter agar disesuaikan dengan keadaan masing-masing individu dan status diabetesnya. Pasalnya, setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dengan usia, berat badan, serta faktor risiko penyakit lainnya.
Semoga informasinya bermanfaat ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.