Ilustrasi pasangan suami istri menanti kelahiran anak. (Pinterest/freepik)
Salah satu masalah utama yang dihadapi selama kehamilan adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bagaimanapun kondisi tersebut memerlukan perawatan khusus yang harus diberikan untuk memiliki kehamilan yang aman dan bisa melahirkan anak yang sehat.
Ada tiga jenis hipertensi dalam kehamilan; hipertensi kronis, hipertensi gestasional, dan preeklamsia. Sementara hipertensi kronis dan gestasional hilang setelah beberapa minggu, preeklamsia adalah kondisi yang sangat serius, yang terkadang dapat menyebabkan konsekuensi fatal bagi ibu dan bayi yang belum lahir.
Mengatasi hipertensi saat hamil bukanlah hal yang mudah, tetapi harus dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bagi sang ibu dan juga buah hati yang ada di dalam kandungannya. Dilansir dari laman Boldsky (14/9/2021) berikut adalah beberapa tips tentang cara mengatasi hipertensi pada kehamilan:
Wanita yang rentan terhadap hipertensi dalam kehamilan perlu membatasi aktivitas mereka. Jika ingin beraktivita, lakukan secara perlahan untuk memastikan tekanan darah Anda tak sering berfluktuasi. Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya hindari olahraga yang melelahkan.
Cara terbaik untuk mengatasi hipertensi pada kehamilan, jika bukan preeklamsia, adalah dengan istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri. Rilekskan tubuh Anda, yang akan membantu mengembalikan tekanan darah ke normal.
Kegembiraan yang tiba-tiba, baik karena kabar baik maupun kabar buruk, harus dihindari saat menghadapi hipertensi dalam kehamilan. Aliran adrenalin yang tiba-tiba akan menyebabkan ketegangan pada jantung Anda dan membuat tekanan darah menjadi lebih tinggi.
Ketika Anda telah didiagnosis menderita hipertensi dalam kehamilan Anda harus melakukan USG janin secara teratur untuk memastikan bahwa aliran darah ke rahim tak tersumbat
Hipertensi dalam kehamilan membuat ibu hamil tak bisa menghindari minum obat-obatan untuk mengontrol tekanan darahnya. Namun, Anda harus berhati-hati untuk mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. Hal ini dilakukan guna tak akan membahayakan bayi yang masih ada di dalam janin.
Wanita yang didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis, diabetes dan riwayat hipertensi lebih mungkin untuk mendapatkan hipertensi dalam kehamilan.
Kewaspadaan terus-menerus diperlukan ketika menghadapi hipertensi saat hamil. Anda harus tetap waspada terhadap gejala preeklamsia seperti gangguan penglihatan, sesak napas, sakit kepala parah, muntah, dan pembengkakan tubuh secara tiba-tiba.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.