Menu

Menteri PPPA Ajak Masyarakat Lantang Suarakan Pemberdayaan Wanita dan Ketimpangan Gender

15 September 2021 18:40 WIB
Menteri PPPA Ajak Masyarakat Lantang Suarakan Pemberdayaan Wanita dan Ketimpangan Gender

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam acara webinar bertajuk ‘Sejauh Mana Perempuan Berani Bicara Secara Demokratis, yang digelar oleh KB Wirawati Catur Panca, Rabu (15/9/2021). (Riana/HerStory)

Bintang pun menyoroti, saat ini masih ada kesenjangan dalam keterwakilan suara wanita. Dan menurutnya, itu bukan hanya asumsi belaka. Pasalnya, indeks pemberdayaan gender yang mengukur peran aktif perempuan dalam pembangunan masih menunjukan angka 75,57.

Kata dia, berbagai kemajuan memang sudah dirasakan keterwakilan wanita dalam pemerintahan, terutama di tingkat pusat, kabupaten/kota, dan daerah.  Saat ini, Ketua DPR RI pun adalah seoarang wanita. Keterwakilan perempuan yang melebihi target 30% juga sudah terwujud pada DPD, DPRD, di 25 kabupaten/kota. Sayangnya, keterwakilan wanita ini belum merata dapat dirasakan terutama di tingkat akar rumput.

“Dari sekitar 74 ribu lebih desa di Indoensia hanya sekitar 5% kepala desanya adalah seorang wanita,” terangnya.

Lebih lanjut, Bintang pun memaparkan berbagai upaya yang telah dilaksanakan oleh KemenPPPA dimulai dari tingkat pemerintahan terkecil, yaitu di tingkat desa, diantaranya melalui inisiasi desa ramah wanita dan anak yang bekerjasama dengan KemenPDDT. KemenPPPA juga menginisiasi terselenggaranya pelatihan wanita pedesaan yang mendorong prinsip-prinsip keutamaan gender pemberrdayaan wanita yang diintegrasikan di pembangunan di tingkat desa.

“Karenanya, marilah bersama-sama kita lawan definisi bias gender yang begitu kuat dan mengakar ini, yang terintegrasi bahkan ternormalisasi dalam berbagai kebiasaan dan budaya. Misalnya anggapan bahwa peran wanita hanya sebatas dalam ranah domestik saja, Jelas hal ini menyebabkan kesenjangan gender akan semakin melebar, kesenjangan yang mempengaruhi kualitas hidup setengah dari populasi bangsa. Wanita yang merupakan advokat terbaik bagi kaumnya harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dan menjadi pemimpin,” tegas Bintang.

Tidak hanya sampai disitu, lanjut dia, kemajuan dari wanita menjadi syarat terciptanya pembangunan dunia yang berkelanjutan. Untuk itu ia pun berharap, baik wanita maupun pria berkewajiban untuk mengubahkanya.

“Suarakanlah apa itu ketimpangan gender, serta kondisi-kondisi bias gender. Suarakan pula manfaat kesetaraan gender bagi seluruh lapisan masyarkat. Berikan kesempatan bagi wanita untuk bersuara, berkarya dan memimpin. Tentunya ini dapat kita mulai dari lingkungan kecil, mulai dari lingkungan keluarga, pertemanan, lingkungan sekitar, hingga organisasi  maupun institusi,” tandasnya.

“Terakhir, saya sekali lagi mengucapkan selamat Hari Demokrasi Internasional, dan semoga ke depannya pelaksanaan demokrasi di Indonesia makin mengedepankan kesetaraan, keadilan,  kepentingan semua pihak tanpa terkecuali. Sehingga kesuksesan Indonesia dalam mempersatukan warga negaranya dengan berbagai latar belakang suku, agama, RAS, dan antar golongan semakin menginspirasi dunia,” pungkas Bintang.

Baca Juga: Ini 5 Cara Dorong Kesetaraan Gender dalam Perusahaan ala Grant Thornton, Apa Saja?

Baca Juga: Dukung Pemberdayaan Perempuan, Menaker Dorong Perusahaan Wujudkan Kenyamanan Bekerja Tanpa Diskriminasi

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: