Ilustrasi vaksin virus corona. (pinterest/freepik)
Beredar kabar bahwa vaksinasi Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan. Artis internasional, Nicki Minaj, juga mempercayai hal tersebut.
Nicki Minaj mencuit di Twitter bahwa dirinya tidak datang ke acara Met Gala karena tidak vaksinasi Covid-19. Ia mengaku masih ingin mencari tahu informasi lebih lanjut sebelum divaksinasi.
Ia membeberkan bahwa untuk menghadiri acara Met Gala harus divaksinasi terlebih dahulu. Namun, ia tak ingin divaksinasi hanya sebagai syarat agar dapat hadir.
They want you to get vaccinated for the Met. if I get vaccinated it won’t for the Met. It’ll be once I feel I’ve done enough research. I’m working on that now. In the meantime my loves, be safe. Wear the mask with 2 strings that grips your head & face. Not that loose one ??????
— Nicki Minaj (@NICKIMINAJ) September 13, 2021
Beberapa hari berikutnya, ia mengungkap bahwa teman sepupunya menjadi impoten setelah mendapat vaksin.
My cousin in Trinidad won’t get the vaccine cuz his friend got it & became impotent. His testicles became swollen. His friend was weeks away from getting married, now the girl called off the wedding. So just pray on it & make sure you’re comfortable with ur decision, not bullied
— Nicki Minaj (@NICKIMINAJ) September 13, 2021
Namun, para ahli telah mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sebenarnya aman untuk ibu hamil serta tidak memengaruhi kesuburan. Ada badan penelitian untuk mendukung pernyataan para ahli.
"Vaksin Pfizer dan Moderna aman untuk wanita hamil dan calon bayi mereka. Belum ada penelitian medis yang menunjukkan vaksin Covid-9 memengaruhi kesuburan atau kehamilan," jelas Dr. James Byrne, ketua departemen kebidanan dan ginekologi Santa Clara Valley Medical Center di San Jose, California.
"Pada titik ini, informasinya jelas. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan keluarga Anda," imbuhnya.
Hoaks yang beredar di media sosial berbunyi vaksin Covid-19 mengandung protein yang sama seperti di plasenta, yakni syncytin-1. Takutnya, ketika antibodi Covid-19 menyerang virus, mereka juga akan menyerang protein di plasenta tersebut.
"Tidak ada bukti yang mendukung hipotesis itu," tandas Dr. Stephen M. Wold, seorang OB-GYN di High Risk Pregnancy Center, Las Vegas.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.