Belum lama ini banyak infromasi yang mengabarkan vaksin dapat menyebabkan gangguan menstruasi dan kesuburan. Hal tersebut tentunya membuat masyarakat menjadi geger dan mempertanyakan kembali terkait keamanan dari vaksin. 

Informasi yang beredar bukan tanpa dasar, laporan tersebut disinyalir berasal dari Inggris dimana lebih dari 30.000 wanita mengalami gangguan menstruasi pasca vaksinasi Covid-19. 

Gangguan menstruasi tersebut disebutkan berupa menstruasi terlambat, perdarahan dari vagina, dan perdarahan saat menstruasi menjadi lebih banyak. 

Diduga hal tersebut dikarenakan vaksin yang menstimulasi sistem imun dan berdampak pada hormon terkait menstruasi dan sel imun dalam rahim. 

Namun, terkait laporan tersebut dr. Adam Prabata menuliskan belum terbukti secara pasti karena pengukuran tingkat kesuburan, tingkat kehamilan, dan angka kehamilan yang tak diharapkan ini tak berbeda baik sebelum maupun setelah vaksinasi. 

"Meskipun sudah cukup banyak laporan mengenai wanita yang mengalami gangguan menstruasi pasca vaksinasi, namun hingga saat ini Vaksin Covid-19 BELUM TERBUKTI menyebabkan gangguan menstruasi," tulis dr. Adam melalui unggahan di laman media sosialnya (21/9).

Ia pun menambahkan jika hal serupa pun terkait pada gangguan kesuburan pasca vaksin covid-19.