Menu

Kangen Nonton Konser Musik Langsung? Jazz Gunung Bromo 2021 Bakal Segera Digelar Nih Beauty

23 September 2021 16:00 WIB
Kangen Nonton Konser Musik Langsung? Jazz Gunung Bromo 2021 Bakal Segera Digelar Nih Beauty

Venue Jazz Gunung (Instagram/@jazzgunung)

HerStory, Bogor —

Setelah sempat vakum terimbas pandemi Covid-19 yang belum juga berkesudahan, pergelaran musik bertaraf internasional yang menampilkan komposisi jazz bernuansa etnik, Jazz Gunung Bromo 2021, akan segera digelar pada 25 September mendatang.

Nantinya, Jazz Gunung Bromo 2021 ini pun tak hanya diisi musisi senior, tapi juga menghadirkan banyak musisi jazz muda yang tak kalah keren. Para musisi jazz tersebut nantinya akan tampil di amfiteater yang beratap langit dan berlatar belakang alam yang indah.

Kehadiran musik jazz di alam terbuka ini sendiri akan menjadi suatu kekuatan yang mampu mendorong dialog kemanusiaan yang akan memperkaya peradaban dan budaya Indonesia sehingga tercipta perdamaian memalui roh musik jazz itu sendiri.

Terkait gelaran Jazz Gunung Bromo 2021 ini, Direktur Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono, pun mengaku lega karena setelah sekian lama menunggu, akhirnya ia bisa mewujudkan impiannya kembali menggelar pertunjukan musik dengan melibatkan penonton langsung di dalamnya.

Yang lebih keren lagi, meski masih dalam suasana pandemi, pihaknya tak menyerah untuk menghadirkan terobosan baru. Kata Bagas, pihaknya akan menyelenggarakan Jazz Gunung Bromo dengan konsep yang berbeda, yaitu hybrid concert. Selain bisa menonton langsung, penonton pun bisa menyaksikan event tahunan ini secara virtual dari rumah masing-masing.

“Jadi akhirnya setelah sekian lama menunggu, dan sejak bulan April kita juga bahkan sudah mendapatkan rekomendasi dari Kemenparekraf dari Mabes Polri juga, akhirnya kita bisa menyelenggarakan Jazz Gunung secara hybrid, baik secara offline maupun online. Tapi memang di tahun ini sedikit berbeda ya karena ada peraturan-peraturan dan regulasi yang baru jadi kita juga harus beradaptasi. Dan ini nyata adanya,” tutur Bagas, saat sesi webinar ‘Bergerak Beradaptasi, We Are Ready!’, yang digelar virtual, sebagaimana dipantau HerStory, Kamis (23/9/2021).

Bagas pun tak menampik bahwa pihaknya pun turut beradaptasi menghadirkan pertunjukan musik ini sesuai dengan regulasi yang ada. Salah satunya dengan mengubah sitting plan penonton di lokasi acara.

“Nah di tahun ini kita beradaptasi menghadirkan pertunjukan ini dengan mengubah sitting plan salah satunya. Jadi ada jarak, kemudian kapasitas yang dikurangi. Sebetulnya kapasitasnya sendiri 2.000 orang ya, tapi sekarang hanya diperbolehkan dengan kapasitas maksimum 25 persen. Nah tahun ini kita akan mengikuti itu dengan protokol yang sangat ketat,” bebernya.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti regulasi dari pemerintah dengan mengkombinasikannya dengan 4W.

“Yang penting juga, selain kita mengikuti regulasi dari Kemenparekraf, di Jazz Gunung ini nantinya kita kombinasikan dengan 4 W. Yaitu, Wajib vaksinasi covid-19, Wajib tes swab antigen di tempat sebelum masuk, Wajib menggunakan masker, dan Wajib menjaga jarak serta kebersihan,” tuturnya.

“Jadi nanti wajib semua tuh dilakukan, minimal wajib sudah 1 kali vaksinasi. Dan ditambah lagi dengan tracing dan tracking-nya dengan PeduliLindungi. Ini tanpa terkecuali ya, gak cuma diterapkan ke penonton, tapi juga ke undangan, musisi, kru, panitia, dan lainnya yang hadir harus patuh dengan protokol ini,” sambungnya.

Tak hanya itu juga, kata Bagas, penonton pun akan diwajibkan mengisi form sebelum mengikuti penyelenggaraan.

“Nah ini juga penting karena di form itu isinya kita harus paham betul dengan prokes, paham betul dengan apabila ada hal-hal yang membatasi, itu semua ada di form ini. Sebelum masuk juga penonton kita wajibkan untuk cek suhu, cuci tangan, kemudian swab antigen, dan kami pun akan memberikan masker yang SNI, terus kemudian juga nanti tempat duduknya berjarak, dan pastinya semua itu sudah mengikuti aturan CHSE,” paparnya.

Bagas pun melanjutkan, yang menarik lainnya di Jazz Gunung tahun ini adalah pihaknya juga akan menerapkan sistem LO (Liaison Officer) baik bagi musisi, penonton, tamu maupun undangan. Kata dia, nantinya, 1 orang LO ini akan menangani 20 s.d 25 orang.

“Jadi kita bener-bener tahu dengan ketat dan cermat kedatangan tamu itu kapan, penginapan, jenis kendaraan, dan detail tamu lainnya dapat termonitor dengan lebaih baik. Cara ini juga diharapkan dapat mengurangi potensi kerumunan di area scan, swab antigen, dan ticketing,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap, dengan adanya penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 secara langsung ini, selain bisa memuaskan hasrat sekaligus jadi obat rindu pecinta musik jazz, juga bisa menggerakkan kembali roda-roda ekonomi masyarakat di sekitar Bromo yang selama ini ‘mati’ terimbas pandemi. 

“Pada intinya yang saya sampaikan adalah salah satu cara agar kita ‘bergerak’. Nah kalau kita gak bergerak ya ekonomi kita gak akan berjalan. Baik itu ekonomi kreatif dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dengan adanya Jazz Gunung ini kita bisa menggerakkan kembali roda-roda ekonomi, tapi tentu saja dengan melakukan adaptasi, dengan melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat,” paparnya.

Tak ketinggalan, Bagas pun menegaskankan bahwa dalam penyelenggaraan Jazz Gunung kali ini, pihaknya juga bekerja sama kembali dengan Gerakan Pakai Masker (GPM), dan Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Musisi yang juga gitaris grup band GIGI, Dewa Budjana pun mengapresiasi gelaran Jazz Gunung 2021 yang kan diadakan secara langsung kali ini.

“Saya jujur bahagia banget bisa bergabung dalam event ini. Karena akhirnya saya sebagai musisi bisa ngerasain manggung lagi. Artinya kebiasaan berangkat manggung juga jadi kayak hal baru lagi. Saya mengapresiasi gelaran Jazz Gunung ini karena sistemnya juga berubah. Penonton juga diwajibkan mengakses aplikasi Peduli Lindungi, diharuskan tes swab, dan semuanya harus sesuai prokes. Dan saya rasa ini bukan hal yang ribet ya, adaptasi ini kan harus dijalani sesuai aturan,” jelas Dewa Budjana.

Budjana pun berharap, gelaran Jazz Gunung Bromo 2021 ini bisa jadi contoh nyata untuk penyelenggaraan konser-konser musik lainnya di kemudian hari.

“Bisa terlibat di Jazz Gunung dan bisa menikmati alam yang luas, ini hal yang menyenangkan banget. Semoga Jazz Gunung ini bisa jadi contoh buat semua konser musik yang ada. Karena menurut saya event ini kayaknya yang pertama ada penontonnya langsung ya saat ini. Karena biasanya kan cuma virtual dan hybrid. Yang tak kalah penting, movement Jazz Gunung kali ini bisa jadi propadaganda positif. Perlu dilakukan juga oleh kalangan musisi karena akhirnya kita bisa bergerak berdampingan dengan pandemi,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Jazz Gunung pun hari ini merilis sebuah gerakan solidaritas dalam bentuk poster series. Gerakan ini sebagai bentuk dukungan kepada industri pertunjukkan seni dan budaya di Indonesia.

Series pertama ini bertajuk 'We Are Ready!'” merepresentasi spirit ekosistemnya (EO, promotor, management, musisi, penonton, tim produksi, dll yang ada di industri pertunjukkan seni dan budaya). Adapun, gerakan ini atas inisiatif kerjasama Jazz Gunung dan SAC Indonesia.

Dan nantinya, sebagai pengisi acara, bintang tamu atau musisi yang hadir pada Jazz Gunung Bromo 2021 juga gak kalah seru dari tahun lalu, lho! Line up bocorannya ada Janapati (Dewa Budjana – Tohpati), The JAM’S (Yance Manusama & Otti Jamalus), Dua Empat Surabaya, Pahlawan Jazz, serta Ring o Fire Project feat. Fariz RM.

Tertarik menonton Jazz Gunung Bromo 2021 ini, Beauty?

Baca Juga: The Minions: Kelompok Musik Anak-Anak yang Menggelar Konser Amal untuk Pendidikan Anak-Anak di Lombok Utara

Baca Juga: Taylor Swift Cuma Sambangi Singapura untuk Konser Asia Tenggara, Thailand Bertekad Balas Dendam Gegara Sakit Hati

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan