Menu

Dari Definisi Cantik Hingga Perilaku Rutinitas Kecantikan, Ini 3 Segmen Dalam Zap Beauty Index

21 Januari 2020 18:30 WIB
Dari Definisi Cantik Hingga Perilaku Rutinitas Kecantikan, Ini 3 Segmen Dalam Zap Beauty Index

Yosanova Savitry selaku Chief Operation MarkPlus Institute. (HerStory/Nada Saffana)

HerStory, Jakarta —

Zap Beauty Index 2020 merupakan survei mengenai Industri kecantikan di Tanah Air yang dikeluarkan oleh Zap Clinic dan MarkPlus Inc. Digunakan dengan metode online survey kepada 6.460 responden peremuan di berbagai kota di Indonesia. Terbagi dalam tiga segmen, yaitu Let's Talk about BeautyBeauty Beyond Words, dan Beauty in Action.

Let's Talk about Beauty 
Segmen ini mengenai berbagai perawatan kecantikan, mulai dari kapan pertama kali responden mengenal klinik kecantikan, apa jenis perawatan yang dilakukan, hingga berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan kecantikan.
Hasilnya sebanyak 45,5% wanita menggunakan skincare di usia 19 tahun dan satu dari empat wanita Indonesia melakukan treatment di klinik kecantik sebelum berusia 19 tahun. Hal lain yang ditemukan ada wanita berusia 13 tahun di Indonesia mulai memperimbangkan menggunakan produk kecantikan dengan fungsi anti-aging.

"Sekarang ini kemauan dalam mengakses dunia kecantikan itu beragam, kemauan versus kemampuan. Sekarang fenomenanya adalah yang mampu makin enggak mau, yang mau biasanya enggak mampu. Jadi yang paling sering ke klinik kecantikan yang paling sering beli make up itu bukan generasi yang lebih senior tapi generasi yang lebih muda yang mana belum mampu secara finansial sebenarnya. Tetapi dibalik itu generasi yang lebih senior, generasi X paling minim sekali untuk belanja produk-produk kecantikan apalagi ke klinik kecantikan," ujar Yosanova Savitry, Chief Operation MarkPlus Institute.

Baca Juga: Zap Beauty Index, Riset Mengenai Perkembangan Industri Kecantikan

Beauty Beyond Words 
Dalam segmen ini memotret definisi "cantik" di mata perempuan Indonesia. Sebanyak 46,7% responden mendefinisikan "cantik" berarti memperindah penampilan secara keseluruhan atau biasa disebut dengan well-dressed. Lebih banyak lagi, sebanyak 82,5% wanita Indonesia yang menganggap "cantik" itu memiliki kulit cerah yang glowing .

"Dalam segmen ini, persepsi versus reality. Jadi sekarang cantik itu persepsi bukan reality. Enggak cantik tapi kalau orang bilang cantik, merasa cantik. Mereka udah enggak cari expert, carinya influencer melalu review. Reality dibungkus dengan persepsi," tambah Yosanova.

Beauty in Action 
Dalam segmen ini dicoba menggali lebih dalam mengenai perilaku para responden dalam menjalani rutinitas perawatan kecantikan. Terdapat enam produk skincare wajib yang digunakan oleh wanita Indonesia setiap harinya. Produk-produk itu terdiri dari sabun cuci muka, pelembap, toner, serum, essence, dan eye cream.

Dalam hal mencari referensi, sebanyak 77,2% wanita memilih instagram, 55,9% youtube, dan 42,3auty blogger. Sedangkan generasi X cenderung mengombinasikan informasi online dan offline.

Dalam segmen ini terjadi human versus teknologi. Kalau kita perhatikan e-commerce meningkat 2x lipat terutama di generasi z. Nah generasi z itu adalah generasi yang sangat terpapar oleh media sosial, mereka sangat unik karna apa yg dibilang influencer mereka lakukan. Kenapa socmed itu penting karena menyatukan human dan teknologi," tutupnya.

Baca Juga: Lebaran Makin Glowing, Cobain Chemical Peeling di ZAP Agar Makin Cerah dan Mulus Yuk Beauty!

Baca Juga: ZAP Beauty Index 2024 dan MEN/O/LOGY Index Ungkap Kebiasaan Baru Wanita dan Pria Indonesia dalam Percantik Diri, Simak Yuk Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana