Ilustrasi pendarahan otak. (Pinterest/Freepik)
Belum lama ini, salah satu artis tanah air yakni Tukul Arwana dikabarkan dilarikan ke rumah sakit dan menjalankan tindakan operasi karena mengalami pendarahan otak.
Dikabarkan kalau Tukul sempat mengeluhkan sakit kepala atau pusing sebelumnya, namun pada malam hari ia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis sesegera mungkin.
Lalu apa itu pendarahan otak yang menimpa sang komedian tersebut? Simak penjelasannya dibawah ini sebagaimana melansir dari laman hellosehat.com (24/9/2021)
Pendarahan otak merupakan salah satu jenis dari stroke karena adanya pecah pembuluh arteri pada otak. Akibatnya, darah akan menggenang dan menggumpal yang menyebabkan jaringan otak mengalami pembengkakan dan iritasi.
Sehingga sel-sel otak rusak dan mati karena sel tersebut tak mendapatkan oksigen dan makanan lantaran aliran yang tak lancar.
Kondisi ini tentunya sangat membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin. Sebab pada beberapa kasus, pendarahan otak dapat berdampak pada kelumpuhan permanen bahkan kematian. Meski begitu tetap ada juga yang akhirnya berhasil pulih dan sembuh.
Komplikasi yang dapat terjadi dari pendarahan otak meliputi stroke, dan kehilangan fungsi otak atau efek dari obat-obatan yang dikonsumsi.
1. Cedera pada kepala
Penyebab paling umum dari pendarahan otak yakni adanya cedera pada kepala. Bahkan kondisi ini lebih sering dijumpai pada orang yang berusia dibawah 50 tahun.
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang sudah kronis dan tak ditangani dengan baik besar kemungkinan dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Akibatnya darah akan mengumpul dan menimbulkan gejala-gejala stroke.
3. Aneurisma
Kondisi ini merujuk pada melemahnya dinding pembuluh darah yang mengakibatkan otak menjadi lemah dan mengalami pembengkakan yang berpotensi pecah.
4. Kelainan pembuluh darah
Biasanya, kelainan ini muncul saat baru lahir yang dapat melemahkan pembuluh darah di sekitar otak.
5. Amyloid angiopathy
Kondisi ini merupakan adanya kelainan pada dinding pembuluh darah akibat penuaan dan hipertensi.
Gejala atau tanda dari pendarahan otak sejatinya beragam tergantung lokasi terjadi, tingkat, dan seberapa banyak jaringan yang terdampak karena pendarahan. Bahkan gejalanya bisa berkembang dan tak terlalu terasa seiring berjalannya waktu.
Namun terdapat beberapa gejala yang paling umum dirasakan pasien pendarahan otak diantaranya sakit kepala secara tiba-tiba, lengan atau kaki terasa lemah, kesulitan berbicara dan mengerti pembicaraan, sulit menelan, sulit menulis dan membaca, mual dan muntah, penglihatan terganggu, pusing, mengantuk, linglung, serta indera pengecap yang tak berfungsi dengan normal.
Pendarahan otak terbagi menjadi 4 jenis sesuai dengan letak terjadinya pendarahannya. Berikut diantaranya:
1. Instraserebral
Umumnya pendarahan ini disebabkan karena hipertensi atau kelainan genetik. Jenis ini dapat mengakibatkan pendarahan otak mengalir di jaringan otak sehingga berdampak pada sel-sel otak yang mati bahkan beberapa bagian otak tak berjalan dengan normal.
2. Subarachnoid
Terjadinya pendarahan otak terleta di antara otak dan jaringan selaput yang melapisi otak.
3. Subdural
Jenis ketiga ini adanya pendarahan otak yang terjadi pada bagian bawah lapisan durameter (lapisan paling keras dibawah tulang tengkorak) dan di atas selaput yang melapisi otak.
4. Epidural
Sedangkan epidural merupakan pendarahan yang terjadi pada bagian atas durameter atau pendarahan yang berkembang di bawah tulang tengkorak.
Sejauh ini faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan otak dikarenakan usia, jenis kelamin, memiliki riwayat hipertensi, menderita penyakit jantung, stroke, dan mengonsumsi narkoba.
Apabila Beauty mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan, atau terasa ada yang ganjal pada bagian kepala, sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: