HerStory, Jakarta —

Penyakit maag biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang enggak sehat, gangguan saluran pencernaan atau komplikasi, dan juga efek samping penggunaan obat tertentu.

Banyak orang yang sulit membedakan penyakit maag dengan gejala penyakit kanker hati. Sebab, posisi antara hati atau liver dan lambung itu berdekatan.

"Membedakan kanker hati dan maag kenyataanya nggak selalu mudah. saya tidak menyalahkan teman-teman saya bahwa di awalnya kanker hati dikatakan sakit maag," ujar dr. Irsan dalam acara webinar bersama Roche, Selasa (28/9/2021).

Kanker hati memerlukan banyak pemeriksaan, mulai dari ultrasonografi (USG), CT scan atau MRI, dan endoskopi, sehingga sering kali menyulitkan untuk didiagnosis.

Namun, dokter Irsan juga mengingatkan bahwa sifat kanker progresif. Sedangkan maag tidak, sehingga pada maag umumnya gejala hilang dan timbul.

"Progresif itu artinya apa, makin lama makin berat kanker itu," tuturnya.

Ia juga meminta masyarakat mewaspadai sakit maag yang menyebabkan berat badan terus menerus berkurang, bahkan turun drastis. Ditambah adanya perlemakan hati, sangat besar kemungkinannya itu kanker liver.

"Kok tambah kurus, hati-hati jangan-jangan kanker. Sebetulnya kita nggak ingin, baru tahu ada kanker setelah hatinya bengkak, karena biasanya penanganan sudah terlambat," imbuhnya.

Selain itu dr. Irsan mengungkap, biasanya dokter memiliki pegangan yang harus diwaspadai pada pasien sakit maag yang tidak kunjung sembuh meski sudah diberikan obat, sangat wajib dicurigai sebagai kanker hati.

"Makanya kita ada pegangan, diobati maagnya nggak baik-baik, dengan obat maag harusnya dia menjalani pemeriksaan USG dan endoskopi, itu salah satu pegangan yang mungkin bisa dipakai," pungkas dr. Irsan.

Baca Juga: Penderita Maag Wajib Catat! 3 Makanan Ini 'Haram' Dikonsumsi saat Puasa, Jangan Sampai Dilanggar Ya!

Baca Juga: Penderita Maag Pantang Konsumsi Kopi dan Susu, Begini Penjelasannya Moms, Cuss Kepoin!