Ilustrasi telapak tangan basah. (Freepik/Edited by HerStory)
Telapak tangan yang mudah berkeringat kerap dikaitkan dengan penyakit jantung. Padahal anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sebab, bisa jadi ada penyakit lain yang menyebabkan telapak tangan mudah berkeringat.
Telapak tangan yang mudah berkeringat tentunya mengganggu kegiatan aktivitas sehari-hari yang membuat kita harus sering mengelap tangan agar tetap kering.
Anggapan tentang telapak tangan yang berkeringat berlebih sebagai pertanda dari penyakit jantung tak sepenuhnya benar.
Menurut dr. Adriawan Widya Nugraha, Sp. JP. sebagai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah ia mengatakan jika disertai gejala lain seperti nyeri dada di sebelah kiri, sesak napas dan detak jantung berlebihan ada kemungkinan penyakit jantung. Namun tetap dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh medis untuk memberikan diagnosis yang pasti seperti dikutip dari rsud.tulungagung.go.id (4/10/2021).
Dengan demikian jika tak disertai gejala tersebut, ada kemungkinan itu merupakan gejala dari penyakit lain seperti salah satunya gangguan hiperhidrosis primer (gangguan keringat). Dimana kelenjar keringat bekerja terlalu aktif.
Selain itu, melansir dari berbagai sumber pada Senin (4/10/2021), ternyata ada kemungkinan penyakit lain yang menyebabkan telapak tangan berkeringat berlebih. Berikut diantaranya.
Penderita diabetes yang memiliki kadar gula tinggi bisa menyebabkan produksi keringat berlebih dikarenakan adanya kerusakan saraf perifer lantaran produksi keringat menjadi sulit terkontrol.
Jika pada cuaca dingin tapi Beauty masih mengalami keringat berlebih bisa jadi adanya gangguan tiroid pada tubuh. Gangguan ini dapat disertai gejala seperti penurunan berat badan disertai berdebar.
Bagi yang memiliki riwayat gangguan kecemasan, keringat berlebih pada tangan bisa saja terjadi. Sehingga tak heran jika pada gangguan kecemasan, gejala yang dikeluhkan salah satunya ialah telapak tangan yang berkeringat berlebihan.
Bagi wanita yang sudah mengalami menopause tentunya juga akan mengalami perubahan hormon. Perubahan hormon ini juga dapat memicu produksi keringat berlebih karena adanya peningkatan suhu badan terlebih pada malam hari.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.