Menu

Kabar Gembira! Ahli Temukan Pil Antvirus untuk Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19, Seperti Apa Ya?

05 Oktober 2021 19:30 WIB
Kabar Gembira! Ahli Temukan Pil Antvirus untuk Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19, Seperti Apa Ya?

Ilustrasi obat lansoprazole (Freepik.com/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Pandemi virus corona Covid-19 belum berakhir sampai saat ini. Setiap harinya, masih ada kasus pasien positif terpapar virus corona Covid-19 di Indonesia.

Ada banyak cara yang dilakukan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19, seperti selalu mematuhi protokol kesehatan dan juga melakukan vaksinasi Covid-19.

Virus corona Covid-19 bisa menyebabkan kematian pada orang-orang yang terpapar. Kabar baiknya, kini para ahli telah menemukan pil antivirus untuk mengurangi separuh risiko kematian atau perawatan medis di rumah sakit.

Mengutip dari laman Express (5/10/2021), perusahaan AS Merck telah melakukan uji coba pil antivirus yang disebut obat malnupiravir terhadap 775 orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dan sakit serius.

Mereka yang meminum pil antivirus, 7,3 persen orang dibawa ke rumah sakit atau meninggal dalam waktu satu bulan dibandingkan dengan 14 persen orang yang diberi pil tiruan.

"Ketika kamu melihat penurunan risiko rawat inap atau kematian Akibat virus corona Covid-19 hingga 50 persen. Hal itu bisa menjadi dampak klinis yang substansial," kata Dr Dean Li, kepala laboratorium Penelitian Merck dikutip dari Express.

Bila pil antivirus ini disetujui, molnupiravir akan menjadi pengobatan oral pertama yang terbukti mengobati atau melindungi diri dari virus corona Covid-19.

Sementara itu, NHS mengatakan 863.460 orang di Inggris telah mendapat suntikan booster vaksin Covid-19, termasuk kelompok yang rentan dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Karena, vaksin Covid-19 ini diperkirakan telah mencegah 24 juta infeksi dan lebih dari 120 ribu kematian akibat virus corona Covid-19. Tetapi, para pemimpin rumah sakit memperingatkan tim medis bisa berada di bawah tekanan berat dan menghadapi musim dingin yang sulit karena virus corona.

Sebab, jumlah pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mungkin akan meningkat lebih dari biasanya. Kantor Statistik Nasional mengatakan sekitar satu dari 85 orang di Inggris terinfeksi virus corona dalam seminggu hingga 25 September 2021.

Pakar penyakit menular Prof Mark Woolhouse mengatakan jumlah pasien virus corona Covid-19 harus menurun sebelum adanya tekanan yang cukup besar pada tim medis selama musim dingin.

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Kesehatan di Dunia, Ahli Khawatirkan Muncul Varian Baru, Tetap Waspada Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Tasha Rainita

Artikel Pilihan