Menu

Sindrom Anak Tunggal? Mitos atau Fakta

02 November 2021 19:25 WIB
Sindrom Anak Tunggal? Mitos atau Fakta

Ilustrasi orang tua dan anak sedang bergandengan tangan. (Freepik/wirestock)

HerStory, Jakarta —

Anak tunggal atau anak satu-satunya sering dianggap enak karena bisa mendapatkan kasih sayang orangtua sepenuhnya tanpa terbagi. 

Stereotip anak tunggal juga kerap dicap manja, egois, suka memerintah, dan enggak mau berkompromi. Tapi disisi lain, anak tunggal juga dianggap kesepian karena tumbuh tanpa kakak atau adik. 

Kondisi seperti itu juga sering disebut sindrom anak tunggal. Lantas apa sih sindrom anak tunggal?

Sindrom anak tunggal ialah meyakini bahwa anak tunggal selalu dimanja karena terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkan, termasuk perhatian dan kasih sayang dari orangtua. 

Hal tersebut yang menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang egois memikirkan diri sendiri serta kebutuhannya sendiri.

Selain itu, enggak ada interaksi dengan saudara kandung bisa menimbulkan rasa kesepian dan cenderung antisosial. Namun, banyak psikolog setuju bahwa sindrom anak tunggal mungkin hanya mitos.

Walaupun ada anak tunggal yang memiliki karakter egois dan antisosial, itu mungkin ia terisolasi di dalam rumah atau jarang bergaul.

Pada intinya seorang anak memiliki potensi untuk menjadi seperti apa enggak ada hubungannya dengan banyaknya saudara atau tidak. Pribadi seorang anak akan terbentuk dari cara asuh orangtua serta lingkungan.

Baca Juga: Bikin Hari Ibu Makin Penuh Makna, Parenting Bash 2023 Hadir untuk Rayakan Proses Para Moms Jadi Ibu Hebat

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.