HerStory, Bogor —

Moms, pernahkah kamu mendengar tentang penyakit dermatitis atopi?

Dermatitis atopi atau lebih dikenal sebagai eksim merupakan sebuah kelainan pada kulit yang ditandai dengan munculnya ruam atau kemerahan pada kulit. Masalah kulit ini cukup sering ditemukan pada bayi dan anak-anak. Nah, penyakit ini pun pernah diderita oleh bayi Presenter dan Aktris, Mona Ratuliu, lho.

Ya, beberapa waktu lalu, lewat akun media sosialnya, Mona pun tak segan menampilkan kulit wajah dan kepala bayi Numa yang tampak ruam-ruam merah. Ibu empat anak ini melanjutkan, alergi tersebut biasanya karena faktor keturunan. Ia pun mengaku, kondisi tersebut karena pernah dialami juga oleh anak ketiganya, Nala, waktu masih bayi, bahkan lebih parah dari Numa.

“Sebenarnya keempat anakku semuanya pernah kena alergi. Meski beda-beda kasusnya. Ada satu anak yang memang kulitnya sensitif banget jadi semua diborong tuh alerginya. Yang terakhir itu anakku yang bayi, Numa, kena dermatitis atopi,” papar Mona, saat sesi webinar ‘Worry Less Parenting: Tumbuh Kembang Si Kecil Optimal, dengan Pola Asuh Yang Nyaman bersama’ berama Baby Happy, sebagaimana dipantau HerStory, Kamis (4/11/2021).

Mona mengaku, sebagai orang tua ia tentunya panik melihat anaknya terkena alergi seperti itu, apalagi menurutnya tiap anak alerginya atau pengalamannya berbeda. Namun meski begitu, Mona tetap fokus mencari solusi dan  tetap menjalankan prosedur standar buat alergi dengan menjauhkan barang-barang yang sering dihinggapi debu serta cari sabun dan lotion yang paling cocok sama kulitnya si kecil, dan menghindari makanan pemicu alergi tentunya.

“Dermatitis atopi ini istilahnya kan gak bisa sembuh dengan instan. Prosesnya panjang untuk cari tahu apa saja pencetus alerginya. Bahkan bisa kumat juga seumur hidup. Anak kemungkinan jadi suka rewel karena kulitnya terasa gatal. Karenanya, dengan pengalaman itu, saya sebagai orang tua cuma bisa berpesan juga nih ke Moms semua bahwa kita gak boleh malu-malu nanya sama pakar, cari informasi tentang penyakit yang diderita anak, selalu rajin bawa anak imunisasi biar nanti kita juga bisa sekalian konsultasi sama dokter terkait alergi ini, apalagi kayak ikut webinar ini kan, pengalaman dan ilmu kita bisa nambah kan, dan ada solusi-solusi yang aku bisa ketahui lagi tuh,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Laktasi, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBLC., pun menuturkan bahwa umumnya penyakit dermatitis atopi kerap ini muncul saat bayi berusia 2-3 bulan.

Adapun, beberapa gejala awal daridermatitis atopi ini adalah ruam kemerahan yang muncul tiba-tiba, yang disertai juga dengan rasa gatal. Gak cuma itu, selain ruam dan rasa gatal, kulit anak dengan dermatitis atopi cenderung kering dan bahkan kasar. Bila dibiarkan, kulit yang kasar ini bisa menebal dan bersisik.

Menyoal penyebabnya sendiri, dr. Citra bilang, dermatitis atopi terjadi akibat interaksi multifaktorial, yaitu faktor genetik (keturunan), lingkungan, gangguan fungsi pelindung kulit, faktor imunologik, dan infeksi. 

“Cirinya antara lain adalah ruam merah bulat simetris di pipi, gatal, dan agak kasar. Salah satu penyebabnya karena ada riwayat alergi, seperti protein susu sapi misalnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Citra pun menyarankan orang tua untuk segera membawa si kecil ke dokter, untuk dilakukan tatalaksana alergi.

“Orang tua disarankan untuk membawa anak mereka ke dokter bila ruam yang muncul tampak sangat merah, bahkan berwarna keunguan seperti darah, bernanah, dan kalau si kecil gak bisa tidur, rewel, karena gatal. Itu harus segera dibawa ke dokter, untuk dilakukan tatalaksana alergi," tuntas dr. Citra.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!

Baca Juga: Skin Barrier pada Bayi Perlu Dijaga, Ini Rekomendasi Krim Wajah yang Aman untuk Si Kecil, Gak Bikin Iritasi Lho, Mau Coba?