Menu

Berawal Mencari Jati Diri, Kanya Cittasara Temukan Dunia Dongeng dan Berhasil Dirikan Komunitas Klub Dongeng

09 November 2021 19:00 WIB
Berawal Mencari Jati Diri, Kanya Cittasara Temukan Dunia Dongeng dan Berhasil Dirikan Komunitas Klub Dongeng

Storyteller Kanya Cittasara, Founder Klub Dongeng. (Dokumentasi Pribadi)

HerStory, Jakarta —

Lewat salah satu ajang pencarian bakat, Kanya Cittasara akhirnya menemukan dunia dongeng sebagai bagian dari dirinya. Saat ikut ajang pencarian bakat tersebut, Kanya Cittasara unjuk kebolehannya dengan melakukan musical storytelling.

Awalnya, Kanya Cittasara merasa salah mengambil jurusan saat duduk di bangku kuliah. Ia pun mengikuti berbagai kegiatan dan komunitas sesuai minatnya, seperti musik, sastra, dan juga teater. 

Unjuk bakat lewat musical storytelling bagi Kanya Cittasara adalah hal yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Dari musical storytelling, ia bisa menyatukan unsur musik, sastra, dan bermain peran.

Meski enggak menjadi juara dalam ajang pencarian bakat, Kanya Cittasara enggak menyerah dan tetap aktif mendongeng hingga akhirnya berhasil membuat sebuah komunitas dengan nama Klub Dongeng sejak 27 September 2018.

Setelah menyelami dunia dongeng cukup lama, Kanya Cittasara merasa sudah semakin menemukan dirinya.

“Ternyata semakin aku selami dunia dongeng ini dan berinteraksi dengan anak-anak, aku semakin menemukan diriku dan aku semakin yakin kalau sebenarnya ini yang aku cari selama ini,” kata Kanya Cittasara saat diwawancarai HerStory.co.id.

Namun, mendirikan sebuah komunitas bukanlah hal yang mudah. Ada tantangan yang harus dihadapi oleh Kanya Cittasara saat awal membentuk sebuah kepengurusan dalam Klub Dongeng.

“Untuk mencari orang-orang yang mau sama-sama membangun ini (Klub Dongeng) untuk bertumbuh lumayan menjadi tantangan buat aku,” ujar Kanya Cittasara.

“Mencari orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama terhadap Klub Dongeng ini sulit dan itu tantangannya di awal,” lanjutnya.

Enggak hanya itu saja, pandemi virus corona Covid-19 juga memberikan dampak untuk Klub Dongeng dan menjadi tantangan tersendiri untuk Kanya Cittasara untuk beradaptasi dari kegiatan tatap muka menjadi kegiatan online.

Kini, Klub Dongeng sudah memiliki berbagai kegiatan setiap bulannya, seperti sharing session bersama para pendongeng, sharing session internal, kegiatan dongeng sosial, kegiatan tukar cerita dengan para relawan, dan masih banyak lagi.

Meski sibuk dengan Klub Dongeng, Kanya Cittasara tetap bisa membagi waktu antara pekerjaan dan juga keluarga. Menurutnya, membuat sebuah prioritas itu penting supaya bisa membagi waktu dengan baik.

“Cara membagi waktu yang paling penting menurutku adalah membuat prioritas, selanjutnya kita perlu menyadari batasan atau limit diri sendiri karena kita tentu enggak bisa menyelesaikan semuanya dalam satu waktu, dan jangan ragu untuk minta bantuan dengan orang lain,” jelas Kanya.

Lebih lanjut, Kanya Cittasara mengatakan bahwa dirinya masih memiliki banyak harapan untuk Klub Dongeng. Ia berharap agar Klub Dongeng bisa menyebarkan manfaatnya ke banyak daerah bahkan pelosok-pelosok terpencil.

“Kalau impian jangka panjang itu banyak banget, tapi kalau untuk target secara umum di Klub Dongeng adalah kita ingin menyebarkan manfaat mendongeng ini ke banyak orang, berbagi kebahagiaan, dan menyebarkan keindahan mendongeng ke anak-anak,” tutur Kanya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.