Diabetes tipe 2 jadi salah satu penyakit yang diidap banyak orang secara global. Bahkan penyakit ini juga menyumbang angka kematian tertinggi di beberapa negara.

Diabetes mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini seiring dengan perubahan gaya hidup manusia yang berkaitan erat dengan penyakit kronis diabetes.

Kenaikan berat badan pada penderita diabetes tipe 2 membuat kadar gula darah lebih sulit dikendalikan. Orang dengan diabetes tipe 2 memiliki kondisi yang disebut resistensi insulin. Penderita diabetes tipe 2 mampu membuat insulin, tetapi tubuh tak dapat menggunakannya dengan benar untuk memindahkan glukosa ke dalam sel. Jadi, jumlah glukosa dalam darah meningkat.

Pankreas kemudian membuat lebih banyak insulin untuk mencoba mengatasi masalah ini. Akhirnya, pankreas berisiko alami 'kelelahan' karena bekerja terlalu keras dan mungkin tak dapat membuat cukup insulin untuk menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal. Pada titik ini, seseorang menderita diabetes tipe 2.

Resistensi insulin menjadi lebih baik dengan kombinasi penurunan berat badan dan olahraga. Bagi penderita diabetes tipe 2, memiliki berat badan yang sehat dan berolahraga secara teratur memudahkan untuk mencapai target kadar gula darah. Dan, dalam beberapa kasus, kemampuan tubuh untuk mengontrol gula darah bahkan bisa kembali normal.

Resistensi insulin dapat terjadi pada orang tanpa diabetes, tetapi menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kronis ini. Untuk orang yang kelebihan berat badan tanpa diabetes tipe 2, menurunkan berat badan dan berolahraga dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Baca Juga: Penderita Diabetes Bahagia, Ini Rekomendasi Es Krim yang Bisa Disantap Tanpa Takut Gula Darah Naik, Rendah Karbohidrat Juga Lho!

Baca Juga: Diabetes Minggat, Ternyata Jahe Bisa Jadi Obat Mujarab Hempas Penyakit Kronis! Gimana Sih Cara Konsumsinya?